Sisa-sisa makhluk itu ditemukan di Gurun Okukahe yang berjarak sekitar 350 kilometer selatan ibu kota Peru, Lima.
"Ini pertama kalinya kami menemukan anak spesies ini, jadi belum mencapai ukuran maksimalnya. Ia mati sebelum mencapai ukuran maksimalnya," kata ahli paleontologi Mario Gamarra dalam konferensi pers, seperti dikutip detikINET dari CNA.
Menurut Gamarras, tengkorak dan rahang spesies ini berbeda dengan buaya dan aligator masa kini, yang memimpin proyek rekonstruksi fosil tersebut.
"Mereka memiliki hidung yang memanjang dan hanya memakan ikan. Spesies yang paling mirip dengan buaya ini adalah buaya gavial India," tambahnya.
![]() |
Penemuan ini dilakukan bersama dengan Geological, Mining and Metallurgical Institute of Peru dan La Union school. Untuk diketahui, Gurun Okukahe adalah wilayah yang kaya akan fosil.
Sebelumnya, di tempat itu juga ditemukan fosil paus, lumba-lumba, hiu, dan spesies lain dari periode Miosen, sekitar 5 hingga 23 juta tahun lalu.
Artikel ini telah tayang di detikINET (rns/yum)