Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berkomitmen membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan hingga penanganan stunting. Upaya tersebut jadi salah fokus yang dibahas dalam International Conference on Zakat (ICONZ) di Kota Bandung, Rabu (18/12/2024).
Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan termasuk salah satu program yang dijalankan oleh Baznas saat ini. Karena itu, dia meminta adanya peran rangkulan dari pemerintah untuk mengajak Baznas mewujudkan hal itu.
"Harapan kami langsung dikolaborasikan dengan pemerintah daerah dengan Baznas. Maka dari itu, kami berharap Baznas diundang dalam konteks Musrenbang misalkan," ucap Noor saat diwawancarai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Noor, melalui Musrenbang, Baznas bisa ikut menghitung berapa kebutuhan yang diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan di suatu daerah. Noor menyebut, dana yang ada di Baznas bisa dimanfaatkan kapan saja untuk kepentingan masyarakat.
"Karena dana zakat infaq sedekah itu on call, kapan saja bisa dimanfaatkan. Sehingga, dengan begitu akan banyak orang bisa terbantu dengan secepatnya. Sehingga kami berharap pemerintah daerah berkolaborasi dengan Baznas untuk mapping pengentasan kemiskinan, stunting seperti apa," jelasnya.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Bandung A Koswara menyoroti pentingnya zakat sebagai salah satu solusi strategis untuk mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, zakat harus jadi platform kesetiakawanan sosial yang mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Di Kota Bandung, dengan populasi sekitar 2,5 juta jiwa, potensi zakat sangat besar. Jika dibandingkan dengan APBD Kota Bandung, perbandingannya sekitar 20 persen dari APBD, kontribusi zakat bisa menjadi penggerak signifikan dalam mengatasi persoalan sosial, termasuk kemiskinan ekstrem yang masih menyentuh angka sekitar 60 ribu jiwa di kota ini," ucap Koswara.
(bba/yum)