Soroti 'Gurun' Sampah di Pasar Caringin, Bey Janjikan Solusi Cepat

Soroti 'Gurun' Sampah di Pasar Caringin, Bey Janjikan Solusi Cepat

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 16 Des 2024 18:30 WIB
Tumpukan sampah di Pasar Caringin
Tumpukan sampah di Pasar Caringin (Foto: Rifat Alhamidi)
Bandung -

'Gurun' sampah yang muncul di Pasar Caringin, Kota Bandung mendapat sorotan dari Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Bey berjanji akan segera mencari solusi cepat untuk menangani masalah tersebut.

"Hari ini akan dirapatkan pengelola pasar, Dinas LH (lingkungan hidup) dan Pemkot Bandung. Nanti kita selesaikan seperti apa," kata Bey usai meninjau pembangunan flyover Nurtanio, Senin (16/12/2024).

Disunggung tentang solusi untuk mengatasi tumpukan sampah itu, Bey belum bisa bicara banyak. Namun dia memastikan akan ada solusi yang diambil agar 'gurun' sampah di Pasar Caringin bisa dihilangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti menunggu hasil rapat pasti akan ada solusi cepat seperti apa," jelasnya.

Diketahui, gurun sampah di Pasar Caringin muncul karena pengurangan ritase pembuangan ke TPA Sarimukti. Dari 10 ritase sampah yang dibuang biasanya, saat ini hanya 3 ritase saja jatah pembuangan dari Pasar Caringin.

ADVERTISEMENT

"Dulu 10 ritase per hari, sekitar 80 ton kapasitasnya. Sekarang hanya 3 ritase per hari atau 24 ton saja," kata Irwan Candra salah satu petugas kebersihan di Pasar Caringin saat ditemui detikJabar di Pasar Caringin.

Sementara produksi sampah di Pasar Caringin kata dia mencapai 60 ton sehari. Dengan kondisi itu, Irwan mengaku pengelola pasar tidak bisa berbuat banyak karena sampah yang terus menumpuk.

"Logikanya ini ada 3 truk per hari, sementara sampah di Caringin ini 60 ton per hari. Kalau sekarang 60 ton, yang dibuang hanya 3 ritase jelas akan bertambah. Satu mobil sekitar 8-10 ton, otomatis bertumpuk," tegasnya.

"Yang dibuang dengan yang diangkut lebih banyak yang diendapkan di sini," imbuhnya.

Menurut Irwan, sampah yang menumpuk sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan. Selain dari para pedagang, tumpukan sampah juga berasal dari warga yang diam-diam membuang di lokasi.

"Ada dari pasar ada yang nitip dari lingkungan sekitar. Jadi ada warga yang diam-diam juga buang sampah disini. Jadi bukan murni dari pedagang saja," ujarnya.




(bba/dir)


Hide Ads