Kisah Achmad Kembali Melihat Dunia Usai Jalani Donor Mata

Kisah Achmad Kembali Melihat Dunia Usai Jalani Donor Mata

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 14 Des 2024 16:30 WIB
Achmad Taryat, warga Awiligar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung
Achmad Taryat, warga Awiligar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Foto: Istimewa
Kabupaten Bandung -

Achmad Taryat, Warga Awiligar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, bercerita tentang pengalaman luar biasa karena kembali melihat dunia. Achmad sempat merasakan hidup dalam kegelapan.

Awalnya, penglihatan Achmad mengalami penurunan hingga kedua matanya tak lagi bisa melihat alias buta. Achmad hidup dalam kegelapan selama setahun. Kini, Achmad kembali melihat dunia dan bisa beraktivitas lagi usai menerima donor kornea mata dari Rumah Sakit (RS) Mata Cicendo Bandung.

"Setahun lalu, dikaver BPJS biaya operasinya," kata Achmad via sambungan telepon, Jumat (13/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achmad menyebut, dia sebelumnya mendaftarkan diri sebagai penerima donor kornea mata agar penglihatannya normal kembali. Pasalnya, kejadian penurunan penglihatan yang dialaminya itu sangat mengubah kebiasaan dalam hidupnya.

"Agar mata saya kembali normal, kornea saya sudah harus diganti, ketahuan jika kornea harus diganti setelah periksa ke dokter, korneanya kotor katanya, pertama yang kiri dan kedua yang kanan, bapak harus di donor (kata dokter), mungkin ada keturunan, tapi enggak tahu kenapa penyebabnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai mantan pekerja di PT Pertamina, Achmad menduga jika kornea matanya itu diakibatkan uap minyak atau asap, namun setelah didalami bukan itu penyebabnya.

"Awalnya normal, saya kerja di Pertamina hampir 30 tahun, setelah pensiun 3-4 tahun kenapa jadi gini mata saya, mungkin dari pemanasan atau uap minyak tapi kata dokter kalau uap minyak itu ke bola mata, kalau ini korneanya," tuturnya.

Pria yang memiliki empat anak dan tiga cucu ini mengaku bersyukur, saat ini dia dapat membaca Al-Quran kembali, bahkan bisa beraktivitas ke luar rumah.

"Sekarang sebelah kanan agak normal, bisa baca Al-Quran, kalau sebelah kiri menurun, mau donor lagi nunggu yang kanan benar-benar normal. Saya sudah dua kali donor, donor ini cocok-cocokan, kadang pas, kadang tidak," jelasnya.

Pada saat itu, untuk mendapatkan donor kornea mata yang pas dia harus menunggu waktu hampir selama tiga bulan dan operasi dilakukan satu per satu dulu.

"Operasi dua kali, dua-duanya di Cicendo, kiri dan kanan, walau belum normal tapi sudah kelihatan," tuturnya.

Achmad tak hentinya mengucapkan syukur, karena setelah donor ini dia bisa melihat lagi. Dia mengaku tersiksa saat matanya tak dapat melihat sama sekali.

"Setahun lebih tak bisa beraktivitas sampai saya pakai tongkat buat melihat, ya penurunan penglihatan, sangat membantu sekali, alhamdulilah, alhamdulilah juga buat BPJS ini," tuturnya.

Menurut Achmad saat ini dia juga suka beraktivitas sekitar rumah untuk mengisi masa tuanya. "Beraktivitas sekitar rumah aja, jalan-jalan, olahraga juga, main ke kebun, berangkat naik grab dan pulang jalan kaki," pungkasnya.

(wip/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads