Fenomena Kawanan Paus Pilot Terdampar di Pantai Ruakaka

Kabar Internasional

Fenomena Kawanan Paus Pilot Terdampar di Pantai Ruakaka

Ahmad Masaul Khoiri - detikJabar
Rabu, 11 Des 2024 05:30 WIB
Volunteers help stranded whales at the Golden Bay, in Puponga, New Zealand December 2, 2024, in this still image obtained from a social media video. Project Jonah New Zealand/Handout via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.
Puluhan Paus Pilot Terdampar di Pantai Selandia Baru. Foto: via REUTERS/Project Jonah New Zealand
Jakarta -

Kawanan paus pilot terdampar di Pantai Ruakaka dekat Whangrei, tepatnya di bagian utara Selandia Baru. Sekitar 30 paus pilot berhasil dievakuasi.

Mengutip dari detikTravel, Rabu (10/12/2024), BBC melaporkan, menurut para pejabat kejadian itu berlangsung pada akhir November. Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) menyatakan bahwa sebagian besar paus tersebut berhasil mengapung kembali dan berenang kembali ke laut, namun tiga paus dewasa dan seekor anak paus mati.

Upaya penyelamatan dipelopori oleh kelompok Maori setempat, Patuharakeke, yang bergabung dengan pihak berwenang dan anggota masyarakat lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdamparnya paus merupakan fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan, dan Selandia Baru merupakan salah satu negara yang paling sering mengalami kejadian ini.

Paus-paus tersebut diapungkan kembali dengan cara diangkat di atas lembaran-lembaran kain.

ADVERTISEMENT

Patuharakeke tetap berada di pantai sepanjang malam untuk memastikan tidak ada paus yang berhasil diselamatkan yang terdampar kembali.

DOC, yang bertanggung jawab dalam mengelola penyelamatan paus yang terdampar di laut, menyebut upaya penyelamatan ini sebagai upaya yang luar biasa, di mana semua orang bersatu untuk paus-paus tersebut.

"Sungguh menakjubkan menyaksikan kepedulian dan kasih sayang yang tulus yang ditunjukkan orang-orang terhadap hewan-hewan yang luar biasa ini," ujar Joel Lauterbach, manajer operasi DOC.

Dia sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk Patuharakeke dan Project Yunus, serta mereka yang memberikan bantuan kepada mamalia laut yang terdampar.

"Terdamparnya paus dan lumba-lumba merupakan hal yang biasa terjadi di negara ini. DOC telah menangani sekitar 85 kejadian setiap tahunnya, sebagian besar hanya berjumlah satu ekor," kata dia.

Artikel ini telah tayang di detikTravel.

(msl/sud)


Hide Ads