Menteri Wihaji Luncurkan Program Genting, Fokus Penurunan Stunting

Kabupaten Karawang

Menteri Wihaji Luncurkan Program Genting, Fokus Penurunan Stunting

Irvan Maulana - detikJabar
Kamis, 05 Des 2024 11:23 WIB
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji saat peluncuran  program Genting di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji saat peluncuran program Genting di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, resmi meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Kamis (5/12/2024). Program ini dirancang untuk mengatasi masalah stunting yang menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Indonesia.

"Peluncuran Genting ini merupakan upaya, karena masih tingginya angka stunting di Indonesia yaitu sekitar 21,5 persen pada tahun 2023, dan hanya menurun sekitar 0,1 persen dibanding dengan tahun sebelumnya," ujar Wihaji, dalam wawancara bersama awak media usai acara, Kamis (5/12/2024).

Program Genting merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting, sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, yang menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai koordinator utama. Program ini bertujuan untuk memberikan intervensi strategis, terarah, dan tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya-upaya dalam program Genting tersebut nantinya akan lebih fokus kepada intervensi sasaran berisiko stunting dalam rangka pencegahan terjadinya stunting baru, baik dengan melakukan intervensi spesifik maupun sensitif," kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan Wihaji, Genting merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting, melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh menjadi bagian dari upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

ADVERTISEMENT

"Melalui kegiatan Genting ini diharapkan agar balita berisiko stunting mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi, dan kesehatan serta keluarga yang memiliki balita berisiko stunting mendapatkan edukasi, dan bantuan lainnya untuk pemberdayaan keluarga dimana kegiatan ini akan diprioritaskan kepada keluarga miskin berisiko stunting," imbuhnya.

Genting sendiri merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh (OTA), yang berperan sebagai pemberi bantuan.

"Orang tua asuh stunting ini akan membantu keluarga yang berisiko stunting selama 1.000 hari kehidupan mulai dari dalam kandungan, mereka (orang tua asuh) bisa dari perorangan maupun lembaga, seperti BUMD, individu atau perseorangan, komunitas, swasta, perguruan tinggi atau akademisi, serta media," ucap Wihaji.

Ia berharap, Genting bisa meningkatkan peran Kemendukbangga, dalam membantu mewujudkan visi dan misi Presiden Republik Indonesia, dalam memperkuat pembangunan SDM, untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

"Kami harap peluncuran Genting bisa meningkatkan peran Kemendukbangga meningkatkan peran Kementerian dalam membantu mewujudkan visi dan misi Presiden Republik Indonesia, untuk memperkuat pembangunan SDM, demi pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads