Harga Bawang Merah dan Tomat Meroket di Tasikmalaya

Harga Bawang Merah dan Tomat Meroket di Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Kamis, 05 Des 2024 12:30 WIB
Jelang Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat naik
Jelang Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat naik (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Jelang Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpantau naik pada Kamis (5/12/2024). Kenaikan harga kebutuhan pokok antara 30 sampai 200 persen lebih.

"Harga-harga mulai naik mendekati Natal dan Tahun baru, biasa ini tapi kebiasaan yang merepotkan," kata salah seorang pedagang, Nur pada detikjabar, Kamis (5/12/2024).

Harga bawang merah naik dari asalnya Rp 18 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Tomat naik dari asalnya Rp 3 ribu menjadi Rp 10 sampai Rp 12 ribu per kilogram. Harga kol juga naik dari asalnya Rp 4 ribu menjadi Rp 10 ribu perkilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Naik semua pak tapi yang paling mahal tomat sampai tiga kali lipat. Tembus 12 ribuan asalnya 3 ribu," kata Nurhayati.

Selain sayuran, minyak curah juga naik dari Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu, per liter. Di sisi lain keberadaan Minyakkita juga langka di lapangan hingga pedagang tetap menjual minyak curah.

ADVERTISEMENT

"Minyak juga alami kenaikan curah yah. Sampai ada 20 sampai 22 ribu perliter. Nah minyak kita itu susah didapat gak tau kemana," kata Maman.

Akibat kenaikan harga ini, pembeli menjadi berkurang. Pedagang kehilangan omzet sampai 80 persen. Maman mengaku, bawang merah saja yang biasanya laku hingga 10 kilogram, kali ini baru 1 kilogram saja sampai pagi ini.

"Ah enggak ada pembelinya juga. Gak tau kemana," kata Maman.

Kenaikan harga dikeluhkan konsumen kelas menengah bawah. Mereka terpaksa mengurangi pembelian kebutuhan. Biasanya seperempat menjadi satu ons saja.

"Mahal berat harganya, saya beli aja cuma se-ons bawang juga. Biasa seperempat," ujar Diah, pembeli.

Harga sayuran naik disebabkan karena faktor cuaca serta jelang hari besar keagamaan. Pedagang berharap agar pemerintah menstabilkan harga agar terjangkau.

(yum/yum)


Hide Ads