Instruksi Prabowo Minta Para Pejabat 'Puasa' demi Negeri

Kabar Nasional

Instruksi Prabowo Minta Para Pejabat 'Puasa' demi Negeri

Tim detikcom - detikJabar
Kamis, 05 Des 2024 14:00 WIB
Prabowo Subianto (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Prabowo Subianto (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto meminta agar para pejabat 'berpuasa' dengan meminta perjalanan luar negeri dipotong 50 persen, dari total anggaran yang terdata di kementerian dan lembaga masing-masing.

"Saudara-saudara, hitungan kita perjalanan luar negeri saja itu, Indonesia ini perjalanan luar negeri pejabat-pejabat, USD 3 miliar. Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi 50 persen, artinya kita bisa menghemat Rp 15 triliun," kata Prabowo saat membuka Tanwir dan Milad ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT seperti dikutip dari detikNews, Rabu (4/12/2024).

Prabowo mengatakan anggaran penghematan itu bisa dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Ia meminta jajarannya berhemat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp 15 triliun itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa USD bisa kita perbaiki, berapa anak sekolah bisa kita kasih makan. Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun, kalau 5 tahun kita hemat USD 1,5 miliar dari perjalanan saja," ujarnya.

Perintahkan Menkeu

Prabowo mengaku sudah memerintahkan Menkeu Sri Mulyani untuk benar-benar meneliti setiap anggaran.

ADVERTISEMENT

"Saudara-saudara, tapi bayangkan itu, apa yang kita bisa, saya tapi sudah perintahkan Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan, teliti. Semua program diteliti-diteliti, ternyata cukup besar penghematan, cukup besar. Tapi saya tidak umumkan di sini supaya kita tidak cepat puas," ujarnya.

Bukan hanya kabinet, Prabowo juga mengingatkan kepala daerah untuk melakukan hal yang sama. Ia mengingatkan jangan terlalu banyak seminar.

"Jadi saya mohon juga para gubernur terpilih, bupati terpilih, ketat, efisien, kurangi yang bersifat, tidak, kritis. Kritis untuk kepentingan rakyat, kritis kepentingan langsung. Tidak usah terlalu banyak seminar, kita sudah tahu kesulitan rakyat, sudah tahu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews

(yum/yum)


Hide Ads