Rentetan bencana yang melanda Ibu Kota Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Palabuhanratu, pada Rabu (4/12/2024), menyisakan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Sebanyak 400 KK Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan sebagian rumah warga tergerus arus, rusak berat, hingga terendam air.
Menurut Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (3/12/2024). Intensitas hujan tinggi menyebabkan luapan sungai di beberapa lokasi serta longsor di sejumlah titik.
"Di Kelurahan Palabuhanratu saja, ada sekitar 400 KK yang terdampak banjir. Empat rumah hanyut terbawa arus, delapan rumah rusak berat, dan beberapa lainnya rusak ringan. Total kerusakan masih dalam pendataan," jelas Deni kepada detikJabar, Kamis (5/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, wilayah Desa Citepus menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah. Longsor dan tergerusnya Tebing Penahan Tanah (TPT) di Sungai Cigangsa menyebabkan kerusakan berat pada tujuh rumah warga.
"Kerusakan TPT sepanjang 200 meter ini cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar penghuni rumah yang terdampak sudah dievakuasi ke lokasi aman untuk mencegah korban lebih lanjut," ungkapnya.
Sementara itu kerusakan fasilitas terjadi di Desa Buniwangi. Di desa tersebut dua rumah warga di Kampung Cikuda dan Kampung Nugraha dilaporkan ambruk. Selain itu, longsor terjadi di Kampung Cisarakan, sementara TPT dan gorong-gorong di Kampung Cimapag rusak berat.
"Kami masih melakukan pendataan. Kerusakan signifikan terjadi, dan beberapa warga terpaksa mengungsi karena ancaman longsor susulan di daerah tersebut," jelas Deni.
Di Desa Jayanti, banjir merendam Pondok Pesantren Istabroq di Kampung Cisoka hingga ketinggian 2,5 meter. Sebanyak 50 orang, termasuk santri, harus mengungsi ke lokasi aman. Banjir juga menghancurkan kolam ikan, pabrik tahu, dan sejumlah fasilitas lainnya.
Sementara itu, di Desa Citarik, longsor di Kampung Babakan Peundeuy mengakibatkan dua rumah roboh, dan beberapa rumah lainnya terancam akibat luapan Sungai Citarik-Cimandiri.
Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops BPBD) telah melakukan penanganan darurat. Proses evakuasi korban dan pendistribusian bantuan logistik tengah diupayakan.
"Bantuan yang mendesak saat ini meliputi bahan makanan, material bangunan, dan perlengkapan darurat lainnya. Kami terus memantau perkembangan dan berupaya memberikan penanganan terbaik," tutup Deni.
Deni mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan banjir susulan. "Wilayah ini memang rawan banjir, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kejadian seperti ini bisa berulang, jadi masyarakat perlu lebih waspada, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai atau tebing rawan longsor," tegasnya.
(sya/iqk)