Jabar Hari Ini: Sukabumi Lumpuh Diterjang Bencana

Jabar Hari Ini: Sukabumi Lumpuh Diterjang Bencana

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 04 Des 2024 22:00 WIB
Banjir di Kampung Mariu, Kabupaten Sukabumi.
Banjir di Kampung Mariu, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (4/12/2024). Bencana di Sukabumi menjadi tajuk utama karena tersebar di 20 kecamatan, hingga viral mobil terseret banjir bandang luapan Sungai Cikaso.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Sukabumi Lumpuh Dikepung Bencana

Kabupaten Sukabumi saat ini menjadi lumpuh akibat diterjang bencana. Hingga Rabu (4/12/2024) pukul 13.00 WIB, dilaporkan 20 kecamatan terdampak dengan sebaran di 27 desa, ulai dari Palabuhanratu hingga Pabuaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena kepada detikJabar, Rabu (4/12/2024)

Lebih lanjut, kecamatan dengan dampak terparah meliputi Sagaranten dan Pabuaran. Di Pabuaran, laporan sementara mencatat sekitar 70 rumah terdampak, meski jumlah tersebut diperkirakan bertambah karena kondisi banjir masih tinggi. Tim di lapangan terus berupaya mendata situasi terkini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, di Kecamatan Gegerbitung, tim BPBD dan Forkopimcam tengah mencari korban yang diduga tertimbun longsor. "Pencarian masih berlangsung, kami terus bergerak untuk membantu warga," sambungnya.

Akses jalan Provinsi Baros-Sagaranten juga dilaporkan terputus. Kondisi ini menyulitkan pergerakan menuju wilayah selatan, sehingga hanya tersisa satu jalur melalui Cikembar dan Jampang Tengah.

Selain itu, jalur sabuk Geopark Ciletuh mengalami dua titik terdampak. Satu jalur Simpenan-Loji terputus total dan beberapa jembatan nyaris putus diakibatkan luapan banjir. "Geopark jalur Simpenan-Loji, titik longsornya di daerah Sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan," ungkapnya.

Deden mengatakan, Jalan Nasional Pelabuhanratu-Bantargadung, atau Cikembang-Palabuhanratu juga terdampak. "Titik pertama subuh kejadiannya sudah bisa satu arah tapi ada titik lain di daerah sebelumnya terkena seperti kubangan dan teman-teman sedang evakuasi," sambung Deden.

Selain itu, satu korban jiwa dilaporkan akibat longsor di Kecamatan Simpenan. Korban merupakan anak-anak yang tertimpa lemari rumah akibat longsor.

Sementara di Kecamatan Cikembar, pergerakan tanah yang masif memaksa 42 warga mengungsi ke kantor desa. "Kami menghadapi tantangan dalam melaporkan kondisi terkini karena beberapa wilayah mengalami gangguan komunikasi. Namun, tim terus bekerja keras untuk mengevakuasi warga dan memberikan laporan terbaru," ucap dia.

"Hingga saat ini, kami masih mendata dampak yang terjadi, termasuk dua ruas jalan provinsi yang tidak bisa diakses. Kami berharap jalur nasional antara Cikembang menuju Palabuhanratu bisa kembali dibuka sore ini," sambungnya.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga telah menyampaikan tiga instruksi untuk penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi. Instruksi pertama yaitu tentang prioritas evakuasi kepada korban yang terdampak bencana tersebut.

"Saya sudah perintahkan ke Bupati Sukabumi dan BPBD untuk memprioritaskan evakuasi," kata Bey.

Instruksi kedua, Bey memerintahkan supaya segera menyiapkan tempat pengungsian bagi korban yang terdampak. Kemudian, Bey ingin memastikan logistik untuk para penyintas bencana tersedia seperti selimut, baju hingga makanan.

"Kebutuhan dasar korban seperti selimut, baju harus dipenuhi karena cuaca masih hujan dan dingin. Besok pagi saya ke sana meninjau," tegas Bey.

Mobil Terseret Derasnya Arus Sungai Cikaso

Sejumlah mobil milik warga di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi terseret banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cikaso. Saat kejadian, mobil tersebut sedang dalam keadaan terparkir.

"Banjir karena luapan Sungai Cikaso, kondisi kendaraan sedang parkir," kata Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyana kepada detikJabar, Rabu (4/12/2024).

Terlihat ada tiga kendaraan yang terombang-ambing akibat derasnya aliran Sungai Cikaso yang menerjang permukiman warga di Kampung Parungseah. Selain mobil, sejumlah rumah warga juga dikabarkan tergenang.

"Untuk jumlah rumah warga yang terdampak atau terendam banjir masih mengindentifikasi karena tersebar di beberapa titik dan desa," jelas Ridwan.

Selain di Curugluhur, insiden serupa terjadi Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Arus Sungai Cikaso yang meluap ke jalan raya, membuat mobil yang mencoba melintasi genangan banjir terguling dan terbawa derasnya aliran sungai.

Beruntungnya, insiden ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sang sopir berhasil menyelamatkan diri meskipun mobil terguling dan masuk ke genangan banjir.

Ridwan Agus Mulyana mengatakan, mobil tersebut nekat melintas meskipun warga setempat sudah memperingatkan bahaya derasnya arus banjir.

"Itu bukan masuk ke sungai, mobil itu tidak terbawa ke sungai tapi daratan yang juga tergenang banjir mobil langsung terseret arus deras hingga terjungkal ke area daratan tadi," ujarnya.

Anak di Sukabumi Tewas Tertimbun Longsor

Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi memakan korban. Seorang anak-anak dan wanita lansia tertimbun material longsoran.

Berdasarkan informasi, kedua korban longsor itu berada di lokasi yang berbeda. Korban Emah (50) warga Kampung Gunung Baen RT 17/05, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan satu korban lainnya anak-anak warga Sangrawayan, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Kabar mengenai tewasnya anak-anak di Simpenan dikonfirmasi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena. Dia mengatakan, korban tertimpa lemari yang ambruk akibat longsor.

"Menurut informasi dari Pak Camat pertama di Kecamatan Simpenan, inisial sedang dalam proses laporan, anak-anak," kata Deden kepada detikJabar di Pendopo Sukabumi, Rabu (4/12/2024).

"Hanya dampak karena ada longsoran menimpa rumah kemudian tertimpa lemari karena getaran," sambungnya.

Sementara itu, untuk korban atas nama Emah saat ini masih dalam proses pencarian diduga tertimbun longsor. Oleh sebab itu, pihaknya belum dapat menyatakan kondisi korban saat ini.

"Kedua yang di Gegerbitung masih dalam tahap pencarian jadi belum bisa dinyatakan meninggal. Kalau di Gerbi masih dalam proses, karena ada longsoran. Menurut saksi mata ada yang tertimbun jadi masih proses pencarian," ujarnya.

Petugas BPBD di Gegerbitung, Hendra mengatakan, kronologi longsor yang menimbun Emah bermula dari laporan warga. Pihaknya bersama tim gabungan langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Untuk kronologis kejadian longsor di Kampung Gunung Baen ada informasi dari pemerintah setempat dari RT melalui Kepala Desa. Alhamdulillah dengan cepat dari penanganan sudah merapat ke lokasi," kata Hendra.

"Untuk saat ini sedang diadakan evakuasi dadakan karena ada satu orang yang tertimbun atas nama Ibu Emah (50) dan yang terdampak empat rumah rusak berat, satu villa, satu MCK dan satu warung," tutupnya.

Sudarsono-Supriana Unggul di Pilwalkot Banjar

KPU Kota Banjar telah selesai melakukan rekapitulasi perhitungan suara Pilkada 2024, Selasa (3/12/2024) di Hotel Mandiri. Hasilnya, untuk Pilwalkot Banjar, pasangan calon nomor urut 3 Sudarsono-Supriana unggul dengan perolehan 40.646 suara. Sedangkan untuk Pilgub Jabar, Paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul di Kota Banjar dengan meraih 70.782 suara.

Ada pun rincian perolehan suara Pilwalkot Banjar 2024, Paslon nomor 3 Sudarsono-Supriana meraih 40.646 suara. Kemudian Paslon nomor 4 Bambang Hidayah-Dani Danial Mukhlis memperoleh 34.191 suara. Paslon nomor urut 1 Nana Suryana-Mujamil mendapat 27.447 suara dan terakhir Paslon nomor urut 2 Akhmad Dimyati-Alam (Mbah Dukun) memperoleh 3.532 suara.

Dalam rapat pleno rekapitulasi tersebut hanya saksi Paslon nomor urut 2 yang tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi. Ketua KPU Kota Banjar Muhammad Mukhlis mengatakan setelah rapat pleno di tingkat kota, selanjutnya proses rekapitulasi di tingkat KPU Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi berjalan lancar.

"Untuk hasilnya, pemilihan Wali Kota dan wakil Wali Kota, pasangan Sudarsono-Supriana jumlah suaranya unggul dengan merapi 40.646 suara. Untuk Pilgub yang unggul Paslon nomor 4," ujarnya.

Terkait saksi Paslon 2 yang tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi, menurutnya tidak menjadi persoalan. Menurutnya, hal itu tidak mempengaruhi perolehan suara hasil Pilkada serentak 2024 yang disepakati lewat rapat pleno.

"Saat berlangsung saksi tidak ada keberatan sewaktu ditanya tapi di akhir tidak mau menandatangani. Tetap dilanjutkan sesuai regulasi, tidak berpengaruh," ungkapnya.

Sementara itu, Yayan C Cartian Paslon nomor urut 2 Akhmad Dimyati-Alam mengaku tidak mendatangani berita acara hasil rekapitulasi suara karena calon merasa keberatan.

"Sebagai saksi yang diberi mandat oleh Paslon saya diminta menolak menandatangani berita acara rekapitulasi. Alasannya saya kurang tahu, hanya Paslon yang tahu," jelasnya.

Ketua KPU Kota Banjar Muhammad Mukhlis mengungkapkan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kota Banjar turun dari 80,47 persen saat pemilu 2024 menjadi 71,45 persen. Jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 110.554 orang. "Partisipasi pemilih 71 persen sekian. Ada ada penurunan partisipasi pemilih sekitar 9 persen dibandingkan saat pemilu," ungkap Mukhlis.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih di Pilwalkot Banjar menurutnya. Seperti pemilih dari generasi generasi Z tidak datang ke TPS. Mengingat jumlah pemilihnya cukup banyak mencapai 30 persen dari DPT. Selain itu, ada juga warga yang kurang antusias terhadap Pilkada 2024.

Lanjutnya menyebut sejumlah faktor yang menjadi penyebab turunnya angka partisipasi masyarakat di pilkada serentak salah satunya karena banyak pemilih dari generasi Z yang enggan datang ke TPS. "Untuk sosialisasi telah kami lakukan dengan maksimal. Dari tingkat kecamatan hingga desa dan kelurahan. Tentunya ini menjadi evaluasi ke depannya," pungkasnya.

Dua Mobil Terguling-Tertimbun Jalan Amblas dan Longsor di Selatan Cianjur

Selain banjir di Sukabumi, bencana juga terjadi di Cianjur, Jabar. Sebuah mobil terguling usai amblesnya jalan penghubung antardesa di Kecamatan Takokak, Cianjur pada Rabu (4/12/2024) pagi. Empat orang penumpang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

Informasi yang dihimpun detikJabar kejadian itu bermula ketika mobil bernopol F 1274 GI melalui jalan penghubung antara Desa Waringinsari dan Sukagalih, Kecamatan Takokak, Cianjur.

"Pagi-pagi itu kan hujan, adik saya mau sekolah karena sedang ujian, akhirnya diantar oleh bapak saya menggunakan mobil. Pas berangkat yang ada di mobil tersebut di jok depan bapak saya yang nyeri dan di kiri adik saya yang mau sekolah, sementara di kursi kedua anak kecil berdua," kata dia Samsul Falah (30), pemilik kendaraan.

Samsul melanjutkan, saat berada di Jalan Pasir Kupa, tiba-tiba mobil tersebut terguling lantaran jalan yang dilalui ambles. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Ayah dan adik-adik saya mengalami luka-luka, tapi tidak ada yang sampai luka berat," ungkapnya.

Kepala Desa Waringinsari Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan jalan ambles tersebut terjadi akibat hujan deras selama dua hari berturut-turut. "Hujan dari kemarin pagi sampai sekarang belum reda. Jadi tanah yang labil berujung amblas. Tapi tidak ada korban jiwa," kata dia.

Namun, lanjut dia, akses jalan utama yang amblas tersebut merupakan akses utama warga di dua desa. Sehingga saat ini akses warga lumpuh. "Sekarang akses masyarakat lumpuh, karena yang amblas lebih dari setengah badan jalan dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Ada pun jalan alternatif cuma jaraknya lumayan jauh," ujarnya.

Di sisi lain, sebuah mobil tertimbun longsor di Desa Batulawang, Kecamatan Cibinong. Namun sopir dan para penumpang berhasil selamat dan dievakuasi warga.

"Jadi tebing setinggi 100 meter longsor. Material longsoran sempat terhalang batu jadi tidak langsung menimpa mobil. Pengendara langsung keluar dan minta pertolongan, begitu hendak kembali ke mobil ternyata sudah terseret dan tertimbun longsor," ujar Sekdes Batulawang Ujang Diman.

Menurutnya material longsoran tersebut menutup seluruh badan jalan membuat akses satu-satunya ke dua kedusunan di Desa Batulawang lumpuh. "Akses warga lumpuh, dua kedusunan lumpuh," kata dia.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads