Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat pada Rabu (27/11/2024). Mulai dari petugas TPS meninggal, aksi kriminal Iwan Doggy, hingga cuaca ekstrem di Kota Bandung.
1. Banjir Melanda Jalanan Kota Bandung
Hujan disertai angin kencang terjadi di Kota Bandung, Rabu (27/11/2024) siang. Akibatnya sejumlah jalan di Kota Bandung terendam banjir.
Salah satu laporan yang diterima detikJabar, banjir dengan ketinggian sekitar 60-80 sentimeter terjadi di kawasan Antapani, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjirnya masih, di Jalan Purwakarta, ketinggian selutut orang dewasa," kata Wiwi dihubungi detikJabar.
Akibat kejadian ini, Wiwi harus berteduh di salah satu SPBU karena kendaraan yang digunakan dikhawatirkan mogok jika dipaksakan melintas di jalan itu.
"Untung pom bensinnya agak naik. Ada yang mogok beberapa tapi mereka dorong. Hujannya tiba-tiba gede, pas aku mau isi bensin tiba-tiba naik." ujar Wiwi.
Menurut Wiwi, aliran banjir berwarna cokelat disertai tanah merah.
"Airnya luapan dari sungai, nggak ada kendaraan yang bisa melintas, kebanyakan balik lagi karena ada luapan sungai. Kejadian 15 menit lalu," tuturnya.
Baca juga: Banjir di Antapani Bandung Berangsur Surut |
Dari informasi yang dihimpun, selain di Jalan Purwakarta, Jalan Jakarta juga tergenang banjir. Selain itu, Jalan AH Nasution di dekat Lapas Sukamiskin juga terendam banjir.
Dalam waktu bersamaan, sejumlah media sosial juga membagikan kejadian tenda TPS yang ada di daerah Sukamulya, Cinambo yang terbawa angin. Akibat kejadian ini, proses penghitungan suara ditunda sementara.
Dalam kejadian ini, KPU Kota Bandung belum menerima informasi kerusakan dan menunggu laporan dari petugas di lapangan.
"Masih dihimpun informasi terkait hal tersebut," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilihan KPU Kota Bandung Fajar Kurniawan Safrudin, via pesan singkat.
2. Seorang Petugas TPS Meninggal Dunia
Pilkada serentak telah berlangsung pada Rabu (27/11/2024). Hujan disertai angin dengan intensitas tinggi sempat mengguyur beberapa daerah Jawa Barat seperti Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kabupaten Majalengka.
Meski begitu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengaku pilkada serentak di Jabar telah berlangsung dengan lancar. Tak ada laporan bencana saat pencoblosan yang mengharuskan pemungutan suara ditunda. Hanya saja, beberapa titik ada indikasi terkena dampak usai hujan deras yang melanda mulai pukul 12.30 WIB.
"Aman, kondusif, ya lancar semua. Dari kemarin mulai persiapan sampai hari ini semuanya lancar. Indikasi bencana tidak ada, bencana sampai saat ini tidak ada ya. Enggak ada TPS yang digeser juga. Hanya hujan lebat sudah mulai banyak dilaporkan di daerah," ucap Bey di Gedung Sate, Rabu (27/11/2024).
Ia telah melakukan teleconference dengan para kepala daerah dan aparat di 27 Kota Kabupaten. Adapun beberapa laporan yang mencolok dari tiap daerah yakni satu petugas TPS di Kelurahan Cipete, Kota Bogor meninggal dunia karena serangan jantung.
"Ada tadi di Bogor meninggal dunia satu orang. Kemungkinan serangan jantung," ucap Bey.
Selain itu pada 73.642 TPS di 27 Kota Kabupaten, dipastikan tidak ada yang harus mengalami penundaan pelaksanaan pemungutan suara. Pun pada surat suara dipastikan tidak ada kekurangan signifikan ataupun surat suara yang tertukar hingga logistik terlambat.
3. Dua Jenazah Menyembul di TMP Cikutra
Hujan disertai angin kencang melanda Kota Bandung pada Rabu (27/11/2024), akibatnya bencana dilaporkan di sejumlah titik di wilayah berjuluk Kota Kembang ini.
Dua jenazah sempat menyembul dari kuburan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra. Penyebabnya, kawasan permakaman itu ambles karena cuaca ekstrem.
Pantauan detikJabar kemarin pukul 16.50 WIB, makam yang ambles berada di Blok D dan F TMP Cikutra. Hujan lebat membuat Sungai Cidurian meluap dan mengikis kirmir di TMP Cikutra.
"Sungai Cidurian yang melintasi TMP Cikutra meluap dan kirmir di blok D dan F roboh," kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Ciptabintar), Bambang Suhari di lokasi.
Akibat longsor tersebut, Bambang menyebut ada 20 makam yang terdampak. Menurutnya, terdapat 2 jenazah dari makam terdampak yang sempat menyembul keluar.
"Saya meninjau langsung ada 20 makam yang terdampak dan 2 jenazah sempat keluar dan sudah dievakuasi," ucapnya.
Bambang menuturkan, pihaknya akan kembali melakukan evakuasi untuk 18 makam lainnya pada esok hari. "Untuk besok yang 18 dievakuasi lagi karena curah hujan tinggi," jelasnya.
"Alhamdulillah yang 18 masih aman dan mudah-mudahan tidak ada banjir susulan malam nanti," ujar Bambang.
4. Aksi Iwan Doggy Dihadiahi Timah Panas Polisi
Iwan Doggy berjalan terpincang-pincang saat digelandang di Mapolres Tasikmalaya. Hadiah timah panas dari polisi, disarangkan di kedua kakinya setelah dikejar selama berhari-hari.
Warga Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya itu harus mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya karena menghabisi seorang wanita asal Sleman, Yogyakarta berinisial P. Jasad P kemudian ditemukan warga di kebun pinggiran Jalan raya Tasik-Kawalu dengan kondisi yang memperihatinkan.
"Iya pria yang diduga pelaku pembunuhan mayat perempuan di Kawalu sudah kami amankan, yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres," kata Herman, Rabu (27/11/2024).
Pelaku dan korban ini sebelumnya saling mengenal, bahkan kenal dekat. Herman mengatakan sejauh ini motif tersangka menghabisi korban dipicu akibat sakit hati. Namun dia belum membeberkan detail ketersinggungan macam apa yang membuat SK sampai tega menghabisi korban.
"Sementara ini motif tersangka membunuh korban akibat sakit hati," kata Herman.
Selain diduga melakukan pembunuhan, tersangka juga melarikan mobil milik korban.
"Saat kejadian keduanya memakai mobil punya korban, mobilnya dibawa tersangka sempat dijual," kata Herman.
Dalam operasi pengejaran pelaku pembunuhan ini, Herman turun langsung memimpin anggotanya. Selama berhari-hari, perburuan pelaku pembunuhan ini menyasar ke wilayah Garut selatan hingga wilayah Kabupaten Bandung.
5. Berakhirnya Aksi Gila Ketua Geng Matador
Ketua Geng Matador berinisial F (18) hanya bisa pasrah ketika menjadi bulan-bulanan warga Cianjur yang geram sampai bonyok. Pemuda tanggung itu bersama teman-temannya, memang kerap membuat ulah.
Beruntung pihak kepolisian cepat tanggap mengamankan pelaku dari amukan massa. Informasi yang dihimpun detikJabar, awalnya pelaku yang datang dengan menggunakan sepeda motor matic, tiba-tiba mendatangi beberapa pemuda yang telah nongkrong di Jalan Siliwangi tepatnya di dekat masjid Agung Cianjur pada Selasa malam.
Pelaku yang diduga dalam keadaan mabuk dan di bawah pengaruh obat-obatan langsung menyerang pemotor tersebut. Bahkan saat hendak dilerai oleh warga yang juga berada di sekitar lokasi pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam berjenis golok.
Beberapa warga pun dengan sikap berusaha mengamankan golok yang ada di tangan pelaku. Setelah golok terlepas warga yang geram dengan aksi tersebut langsung menghajar pelaku sehingga babak belur.
Tak lama kemudian anggota Polsek Cianjur kota yang telah melakukan patroli langsung mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku dari amukan massa. Senjata tajam yang digunakan pelaku pun turut diamankan polisi ke Mapolsek Cianjur Kota.
Christian Siboro (15), saksi mata, mengatakan awalnya pelaku datang dengan menggunakan sepeda motor sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung melakukan penyerangan terhadap pemotor yang sedang menongkrong di dekat Masjid Agung Cianjur.
"Tiba-tiba saja datang kemudian menghampiri pemotor setelah itu dia melakukan penganiayaan terhadap pemotor tapi saat akan dilerai oleh warga malah mengeluarkan senjata tajam. Untungnya ada warga yang langsung memukul bagian lengan dari pelaku sehingga senjata tajamnya terjatuh. Kemudian warga yang lain yang juga menyaksikan arti tersebut langsung menghajar pelaku sampai akhirnya datang polisi dan langsung diamankan oleh polisi," kata dia, saat ditemui di Mapolsek Cianjur, Rabu (27/11/2024).
Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi, mengatakan jika aksi yang terjadi pada selasa malam merupakan aksi yang kesekian kalinya yang dilakukan oleh pelaku.
"Jadi pelaku ini sempat melakukan beberapa kali aksi penyerangan yang meresahkan masyarakat salah satunya terjadi pada tanggal 16 November 2024 di sekitar Jalan Ir H Juanda," ujar dia.
Menurut Cahyadi aksi yang dilakukan oleh pelaku bersama kelompoknya tersebut dilakukan tanpa tujuan yang jelas dan target acak.
"Diduga targetnya memang acak karena berdasarkan keterangan para saksi tidak memiliki masalah sebelumnya dengan pelaku. Tapi kami masih dalami terkait motif dari pelaku melakukan penyerangan yang meresahkan," kata dia.
Dia menambahkan pelaku yang berhasil diamankan diketahui merupakan ketua dari geng matador. "Pelaku inisial F ini diketahui memang ketua dari geng matador," kata dia.
Mulutnya pihak kepolisian masih belum mendapatkan keterangan lengkap dari pelaku sebab pelaku F masih dalam pengaruh minuman keras dan obat-obatan terlarang.
"Pelaku ini diduga mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras sehingga belum dapat dimintai keterangan lengkap. Kalau aku juga masih kami lakukan penanganan medis karena sempat dihajar oleh masa yang geram dengan aksinya tersebut," kata dia.
Dia mengatakan selain pelaku yang merupakan ketua dari geng matador para anggota dari geng tersebut juga akan diburu oleh kepolisian karena sudah merasakan masyarakat.
"Untuk anggota dari geng tersebut kita juga masih melakukan pendataan identifikasi untuk nantinya diproses karena dari beberapa aksinya sangat meresahkan dan kami tidak akan mentolerir aksi-aksi dari pihak manapun yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di Kabupaten Cianjur," tuturnya.
(yum/yum)