Kabar menggembirakan setelah Flyover Ciroyom kembali dibuka pada akhir September 2024 ternyata tak bertahan lama. Warga yang beraktivitas di sana, kali ini meluapkan amarahnya akibat masalah susahnya akses yang bisa dijangkau dengan mudah.
Sekadar diketahui, pembukaan kembali Flyover Ciroyom yang pembangunannya telah rampung sejak Mei 2024 lalu berimbas kepada penutupan perlintasan sebidang yang berada tepat di bawah jalan layang. Alhasil, akses satu-satunya yang bisa pakai warga yaitu harus naik ke flyover, baik itu pengendara kendaraan ataupun warga yang berjalan kaki.
Sejak saat itu, keluhan pun berdatangan dari para pedagang pasar. Sebab, mereka harus bersusah-payah berjalan dengan mendorong gerobak jualan dengan naik ke Flyover Ciroyom akibat ditutupnya perlintasan sebidang yang berada di bawah jalan layang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncaknya kemudian, keluhan ini tak bisa lagi ditahan. Pada Senin (25/11/2024) siang, warga dan sejumlah pedagang Pasar Ciroyom melakukan demo di perlintasan sebidang dengan membawa tuntutan supaya jembatan penyebrangan orang (JPO) segera dibangun.
Meski demo berlangsung damai, tapi warga dan pedagang tetap melampiaskan kekecewaan. Aksi bakar ban yang diiringi pembongkaran paksa beton penutup perlintasan yang terpasang di sana, menjadi pemandangan saat demo tersebut dilakukan.
Toni salah seorang pedagang mengatakan, sejak perlintasan ditutup para pedagang harus memutar jalan dengan menaiki flyover sembari mendorong gerobak dagangannya. Dia pun menuntut perlintasan dibuka kembali sebelum JPO dibangun.
"Kami merasa rugi dengan dibangunnya flyover tapi tidak disertai JPO, apalagi rel ditutup. Mau lewat kemana yang belanja, kami sangat rugi dengan dibangun flyover. Kami bukan menolak flyover, tapi tolong sesuai janji akan dibangun JPO sebelum jalan ditutup," kata Toni.
"Selama ditutup ya muter naik ke sana (flyover), bahkan kemarin ada warga yang meninggal masa harus muter naik flyover didorong. Pedagang sepi, pembeli gak ada coba aja tiap malam ke sini gak ada pembeli, bukan cuma turun pendapatan tapi gak ada," lanjutnya.
Setelah puas menyampaikan tuntutannya, puluhan warga kemudian membubarkan diri dari sana. Manajer Humasda KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi pun menyatakan bahwa pihaknya bakal menampung aspirasi yang menginginkan perlintasan dibuka kembali.
"Terkait aksi demo masyarakat yang meminta pintu perlintasan ini dibuka kami terima dan kami akan sampaikan ke pihak terkait apakah Kementerian Perhubungan atau pemerintah daerah karena pintu perlintasan sesuai undang-undang diusahakan tidak sebidang," jelas Ayep.
Namun menurut Ayep, warga harus menyampaikan aspirasi tersebut ke Kementerian Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian maupun pemerintah daerah.
"Kewenangan pembukaan perlintasan itu kewenangan Kementerian Perhubungan. Masyarakat bisa mengusulkan surat ke Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Bandung. Silakan masyarakat menyampaikan permohonan," tegasnya.
Menurut Ayep, pembangunan JPO di Ciroyom akan dilakukan pada 2025. KAI menyebut rencana pembangunan JPO sudah masuk dalam program Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Bandung. "JPO akan dibangun, sudah masuk ke program di tahun 2025. Pasti akan dibangun tahun depan," kata Ayep.
Menurut Ayep, BTP Kelas 1 Bandung sudah mensosialisasikan rencana pembangunan JPO ke masyarakat Ciroyom dan sekitarnya. Ayep memastikan, pemerintah akan hadir menjamin keselamatan baik untuk masyarakat maupun perjalanan kereta.
"Sudah disosialisasikan dengan masyarakat, bahwa pembangunan JPO akan dibangun tahun 2025. Jadi rencana pembangunan JPO akan dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian, intinya demi keselamatan masyarakat dan perjalanan kereta api," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Bandung ikut buka suara terkait aksi warga Ciroyom. Dishub meminta warga bersabar dan tidak nekat membongkar serta melintasi perlintasan KA yang sudah ditutup secara permanen sejak 23 Oktober 2024 lalu.
"Ya memang harus mencari jalan agak memutar. Tapi kan ini sementara saja sebelum nanti ada JPO," ucap Plt Kadishub Kota Bandung Asep Kuswara.
"JPO di Ciroyom ini akan dibangun DJKA tahun depan katanya," pungkasnya.
(ral/sud)