Pilu Bocah SD Subang Koma di RS Usai Dibully Kakak Kelas

Pilu Bocah SD Subang Koma di RS Usai Dibully Kakak Kelas

Dian Firmansyah - detikJabar
Jumat, 22 Nov 2024 17:40 WIB
Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.
Ilustrasi (Foto: iStock)
Subang -

Pilu dialami bocah kelas 3 SD di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Kondisi bocah berusia 9 tahun tersebut kritis di rumah sakit lantaran diduga dirundung kakak kelasnya.

Kasus ini terungkap usai keluarga korban mendapati bocah tersebut mengeluh sakit perut, sakit kepala hingga muntah-muntah.

"Dua hari itu dia muntah terus, kalau makan muntah, makan muntah, perutnya sakit, sama uwanya enggak cerita karena takut. Kata saya kenapa kamu kayak gitu, sakit perutnya, dibenerin (diurut) abis diurut nggak muntah lagi," ujar Sarti saudara korban kepada awak media saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarti menjelaskan, korban sempat masuk sekolah. Namun kondisinya terus memburuk, bahkan korban kesulitan membuka kelopak mata dan berjalan pun merangkak.

"Nggak pernah cerita, itu waktu dia mau drop, mau berangkat ke rumah sakit, saya tanya kamu kenapa kepalanya sakit, melek nggak bisa jalan susah, katanya dijedotin ke tembok, ditajong (tendang) pengakuannya sama tiga orang itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Masih kata Sarti, kini korban masih terbaring di rumah sakit dengan kondisi koma. Beragam alat dipasang untuk membantu kesembuhan korban. Pihaknya sudah memberitahukan kejadian ke wali kelas meski beberapa hari setelah kejadian.

"Saat itu saya mau ke sekolah ke situ tahunya sudah bubar, kantor nggak ada sudah pada ke mana gurunya, jadi saya balik lagi gak jadi (laporan saat itu)," ungkapnya.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasim, Kepala Sekolah SD tersebut. Menurut Kasim, kejadiannya sudah berlangsung sekitar satu minggu yang lalu dan baru diketahui oleh pihak sekolah. Pihaknya langsung melakukan pengecekan dan dibenarkan jika korban alami perundungan yang saat ini dalam kondisi kritis.

"Iya betul tahunya sudah kritis, di rumah sakit itu baru tahu setelah seminggu kemudian, itu pun ada pihak keluarga tidak laporan tapi sambil ngomong ke guru kelas, itu pun saya tindak lanjuti, saya ke tempat korban saya tanyakan ke ortu, karena di cek buku kejadian tidak ada laporan," ucap Kasim ditemui di sekolah.

Hasil pemeriksaan pihak sekolah, korban mengalami perundungan saat jam istirahat dan di luar lingkungan sekolah.

"Memang ada kejadiannya, udah lama kejadiannya, kurang lebih satu mingguan, itu pun anak sempat masuk sekolah dan tidak menunjukkan anak sakit atau tidak, ketika di bully tidak ada lapor ke sekolah, itu kejadian di luar arena sekolah bukan di dalam, pada waktu istirahat, guru istirahat anak jajan di luar area sekolah," jelasnya.

Ia memastikan jika di dalam lingkungan sekolah tidak terjadi perundungan. Sebab, tidak ada laporan baik dari wali kelas maupun siswa-siswi lainnya baik di kelasnya atau siswa lainnya. Kasim menuturkan, keluarga korban menyebutkan jika korban sering dibully.

"Kalau ada laporan wali kelas, anak kalau ribut pasti laporan ke sekolah, ini tidak ada , tidak ada berita apapun. Orang tua bilang anak ini sering di bully, kata ayahnya, anak dibully di lapangan, tapi saya lihat anak enggak apa-apa biarkan saja, di pengajian juga sering di bully, anak ini di bully tidak hanya di sekolah saja," pungkasnya.

Polisi Selidiki

Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Kasat Reskrim AKP Gilang Indra Friyana mengatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait kejadian tersebut. Menurutnya, kasus ini akan diselidiki dan didalami Unit PPA Satreskrim Polres Subang.

"Kasusnya akan kita tarik ke Polres karena berkaitan dengan anak untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Gilang.

Pihak Polres Subang sendiri sudah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk mengetahui kronologi kejadian dan kondisi korban.

"Intinya kita akan dalami. Anggota juga sudah merapat untuk berkoordinasi dengan keluarga untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.




(dir/dir)


Hide Ads