Banjir merendam puluhan rumah di Kampung Muara, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Banjir disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah.
Pantauan detikJabar di lokasi, Jumat (22/11/2024), banjir sudah mulai surut. Terlihat sejumlah warga tengah membersihkan material lumpur yang sempat membanjiri rumahnya. Terlihat perabotan rumah tengah dibersihkan dan disimpan di depan rumahnya.
Baca juga: Julaeha Hanyut Terseret Arus Sungai Citarum |
Beberapa petugas dari TNI, Polri dan BBWS terlihat turut terlibat dalam pembersihan. Area tanggul yang jebol saat ini telah ditutup menggunakan karung berisikan pasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga RT 03, Kampung Muara, Mang Ute (55) mengatakan, hujan mengguyur wilayahnya pada Kamis (21/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian air masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 15.20 WIB.
"Jadi pas hujan udah reda, air baru masuk ke pemukiman warga. Jadi memang nggak ada tanda-tanda apapun. Langsung aja air datang dengan deras," ujar Ute, kepada detikJabar, Jumat (22/11/2024).
Ute mengaku, mayoritas warga RT 03 langsung berlarian menyelamatkan diri ke area dataran yang tinggi.
"Saya nyelamatin cucu saja, keluarga juga, satu bareng dengan warga yang lain ke sana agak nanjak nggak terlalu parah," katanya.
Menurutnya air luapan sungai mengalir dengan deras. Bahkan beberapa perabotan rumah warga sempat terbawa arus air.
"Ada motor juga kebawa arus. Beberapa rumah yang rusak, isi perbotannya ada yang terbawa arus juga. Saya juga ah gak kepikiran harta benda, nyawa saja, yang penting gimana caranya menyelamatkan diri," jelasnya.
Ate menyebutkan, ketinggian air tersebut mencapai sekitar 60 cm. Air menyapu area-area yang ada di dalam gang kawasan permukiman warga.
"Pokonya mah airnya deras banget. Untung aja nggak ada orang yang kebawa arus," tuturnya.
Kades Panyadap Teddy Julia Taufik mengatakan, saat ini tercatat puluhan rumah sempat terendam banjir akibat jebolnya tanggul. Saat ini banjir telah surut dan menyisakan material lumpur yang berserakan.
"Yang terdampak ada 90 rumah. Kalau yang rusak 6 rumah di RW 02 Kampung Muara, 14 rumah di RW 18 Kampung Bojong Keusik," ujar Teddy, kepada awak media, Jumat (22/11/2024).
Pihaknya mengungkapkan banjir yang ada di wilayahnya merupakan banjir tahunan yang kerap melanda. Kata dia, wilayah tersebut kerap dilanda banjir ketika wilayah tersebut atau di pegunungan hujan.
"Penanganan sebetulnya mah sudah, ada program dari BBWS, dari Kabupaten juga, terkendala ada beberapa benda milik warga yang menggangu kelancaran air. Ketika air besar. Jadi jembatan pribadi, mengganggu. Soalnya warga klo bikin jembatan tidak ada koordinasi," bebernya.
(mso/mso)