Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mengawasi pangan yang ada di masyarakat, terutama di sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan bagi anak-anak sekolah.
Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman mengatakan setiap masyarakat bisa memperhatikan keamanan pangan yang ada di sekitar. Apalagi dalam kesehariannya adalah anak-anak sekolah selalu jajan di sekitar sekolah.
"Jajanan di sekolah saya kira mendorong UMKM, itu bagus. Tapi satu hal yang harus diperhatikan adalah keamanan pangannya. Jangan sampai ekonominya bergulir, tapi kita mempertaruhkan kesehatan anak-anak," ujar Herman, saat ditemui di Hotel Sunshine, Soreang, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman menjelaskan saat ini banyak kasus anak-anak yang sudah terjangkit penyakit. Menurutnya hal tersebut disebabkan banyaknya anak-anak mengonsumsi pangan yang tidak sehat.
"Kalau konsumsi pangannya tidak aman, tidak sehat, kan bisa memantik berbagai penyakit, biasanya diabetes, kanker, dan sebagainya," katanya.
Menurutnya saat ini perlu adanya relawan yang melakukan komunikasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengonsumsi makanan sehat.
"Itu perlu agen perubahan yang mengomunikasikan, yang menyosialisasikan ke semua lapisan. Agar mengonsumsi pangan secara sehat dan aman," jelasnya.
Herman meminta pengawasan tidak hanya dilakukan di sekolah. Kata dia, pengawasan dan edukasi bisa dilakukan dari lingkungan keluarga.
"Dalam keseharian tidak ke kontrol, seolah itu biasa saja. Kita lihat di sekolah ada cilok, cireng, cilor, dan sebagainya. Saya kira itu bagus, apalagi itu adalah makanan tradisional. Tapi persoalannya kesehatannya seperti apa," ucapnya.
Dia menambahkan saat ini Presiden Indonesia telah membuat program makan bergizi gratis (MGB). Menurutnya program tersebut pun harus turut dibantu Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan.
"Kita sudah uji coba (MGB) di beberapa kabupaten dan kota. Salah satu yang paling intensif itu di Kabupaten Sumedang, Majalengka, Subang, beberapa daerah lain pun sama sudah uji coba," bebernya.
Dia menambahkan program tersebut akan dijalankan di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga BBPOM bisa terus berkoordinasi terkait adanya program tersebut.
"Bukan hanya anak-anak kita mendapatkan makan bergizi gratis, tapi dijamin keamanan dan kesehatan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Bandung, I Made Bagus Gerametta menyebutkan saat ini tengah menggencarkan relawan atau masyarakat untuk melakukan edukasi keamanan pangan. Para relawan tersebut mengawasi pangan di jajanan sekolah hingga di pasar.
"Tujuannya program ini berbasis komunitas. Jadi komunitas kita arahkan melakukan pengawasan sendiri semuanya. Jadi kita memberdayakan agar mampu melakukan pengawasan terkait dengan keamanan pangan," kata Bagus, kepada awak media, Senin (18/11/2024).
Bagus menambahkan tahu ini melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, dan Kota Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi pangan yang aman dan sehat.
"Jadi sebetulnya kita sudah gantian ke seluruh Kabupaten Kota. Ini sudah dilakukan sejak tahun 2010. Ke depan untuk memberdayakan masyarakat secara gotong royong," kata Bagus.
Dia menegaskan titik fokus keamanan pangan adalah di tingkat sekolah. Sehingga anak-anak sekolah bisa mendapatkan asupan pangan yang sehat.
"Iya. Jadi temen-temen di sekolah itu diajarkan bagaimana untuk memilih pangan yang aman, bermanfaat, dan bermutu," pungkasnya.
(sud/sud)