Akhir Duel Berdarah Pencari Rumput Vs Pitbull Milik Bule di Lereng Merapi

Kabar Regional

Akhir Duel Berdarah Pencari Rumput Vs Pitbull Milik Bule di Lereng Merapi

Tim detikJogja - detikJabar
Senin, 18 Nov 2024 17:00 WIB
Anjing pitbull
Anjing Pitbull (Foto: Unsplash/Sergio Arteaga)
Sleman -

Warga Banaran pencari rumput berinisial A mengalami luka parah di kuping usai diserang seekor anjing jenis pitbull milik warga Amerika berinisial Z di Kali Gendol, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

Dikutip dari detikJogja, Kapolsek Cangkringan, AKP Suwanto mengungkapkan, kejadian ini berawal saat Z mengajak anjingnya ke Kali Gendol. Di sana, mereka bertemu dengan A yang tengah membawa sabit.

Karena terkejut, A tidak sengaja mengayunkan sabitnya dan melukai anjing itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu mereka papasan. Terus karena sama-sama terkejut si korban dan anjing itu, korban mengayunkan sabit dan melukai jari anjing tersebut sampai putus," ujarnya.

Terluka, pitbull Z menjadi agresif dan berusaha menyerang A. Si pemilik, papar Suwanto, sebenarnya sudah berusaha menahan anjingnya.

ADVERTISEMENT

Namun meski tali pengekang si pitbull sudah ditarik, anjing itu bisa mencapai korban. Akibatnya, telinga korban putus digigit.

"Akhirnya anjing itu berontak. Jadi anjing itu ditali, berontak terus gigit telinga sama nyakar kepala. Telinga kiri hilang separuh," katanya.

Pitbull Z Anjing Peliharaan

Suwanto melanjutkan anjing yang menyerang A bukanlah anjing liar. Ia menegaskan pitbull itu merupakan hewan peliharaan.

"Itu bukan anjing liar. Itu memang anjing peliharaan, di rumah itu main sama anak-anak. Itu anjing jinak," bebernya.

Anjing Menyerang karena Merasa Terancam

Suwanto menerangkan saat ini pitbull tersebut dirawat di klinik hewan Ngaglik. Pasalnya, hewan itu juga menderita luka di bagian kaki.

"Untuk anjing saat ini di klinik hewan Ngaglik. Juga dioperasi, dijahit (di bagian kaki) dan dirawat," kata Suwanto saat dihubungi wartawan, Kamis (14/11/2024).

Dia menjelaskan petugas dari Puskeswan Cangkringan akan memeriksa pitbull Z selama 14 hari. Pemeriksaan dimaksudkan untuk melihat apakah anjing itu menyerang karena rabies ataukah merasa terancam.

"Nanti dari Puskeswan Cangkringan pendampingan selama 14 hari untuk mengetahui apakah anjing itu menyerang karena ada rabies atau pun karena perlawanan," ujarnya.

"Jadi dua itu, nanti selama 14 hari kelihatan anjing itu kalau kena rabies berarti karena itu nyerang ada faktor rabies. Tapi kalau nanti nggak ada rabies berarti itu faktor ada ancaman, (merasa) terancam," imbuhnya.

LONDON, UNITED KINGDOM - JUNE 08:  Chanel, a Staffordshire Bull Terrier, is tied up outside a polling station at Tulse Hill Methodist Church as a woman in a wheelchair is escorted away on June 8, 2017 in London, United Kingdom. Polling stations have opened as the nation votes to decide the next UK government in a general election.  (Photo by Chris J Ratcliffe/Getty Images)LONDON, UNITED KINGDOM - JUNE 08: Chanel, a Staffordshire Bull Terrier, is tied up outside a polling station at Tulse Hill Methodist Church as a woman in a wheelchair is escorted away on June 8, 2017 in London, United Kingdom. Polling stations have opened as the nation votes to decide the next UK government in a general election. (Photo by Chris J Ratcliffe/Getty Images) Foto: BBC

Akan tetapi, dari analisa yang dilakukan kepolisian ada kemungkinan anjing tersebut menyerang karena merasa terancam.

"Tapi dari puskeswan itu menyampaikan kalau rabies itu biasanya dia kan takut dengan cahaya dan air. Tapi kalau melakukan pada siang hari saya kira kecil untuk rabiesnya dan dia vaksin juga lancar," katanya.

Berakhir Damai

Suwanto menyampaikan kedua pihak sepakat berdamai setelah dilakukan mediasi. "Alhamdulillah mediasi sudah selesai dengan kesepakatan damai," ungkapnya.

Suwanto berkata, dalam mediasi lanjutan itu muncul kesepakatan pihak pemilik pitbull bersedia memberikan tali asih kepada korban.

"Betul, pemilik pitbull memberikan tali asih ke korban," ujarnya.

Di sisi lain, saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit usai dilakukan tindakan operasi.

"Kondisi korban operasi berjalan lancar dan masih opname di Sardjito," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di detikJogja

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads