Nelayan Asal Pandeglang Tewas di Atas Kapal, Diduga Tersambar Petir

Nelayan Asal Pandeglang Tewas di Atas Kapal, Diduga Tersambar Petir

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 16 Nov 2024 16:07 WIB
Ilustrasi petir
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Asa Schlobohm)
Sukabumi - Seorang nelayan asal Pandeglang, Banten, ditemukan tewas di perairan laut wilayah Tower Jangkung, Blok Cibuni, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Korban diduga meninggal dunia akibat tersambar petir saat melaut seorang diri.

Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, mengungkap korban bernama Kalam Ilahi (34), warga Kampung Muara Dua, Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikesik, Kabupaten Pandeglang. Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di atas kapalnya pada Sabtu (16/11/2024) pagi.

"Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh awak kapal nelayan KM Fauzi Fazar di sekitar perairan Tower Jangkung. Kapal korban terlihat karam dengan posisi lego jangkar. Saat diperiksa, korban ditemukan sudah meninggal dunia di atas kapal," ujar Tenda kepada detikJabar, Sabtu (16/11/2024).

Tenda menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga tewas akibat tersambar petir. Hal itu terlihat dari adanya kerusakan pada lampu kapal.

"Lampu kapal korban mengalami kerusakan yang kuat dugaan disebabkan sambaran petir," imbuhnya.

Insiden tersebut bermula pada Rabu (13/11/2024) pagi. Korban diketahui pergi melaut sendirian dari Dermaga Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, untuk mencari ikan. Selama tiga hari, korban tidak kembali ke daratan. Hingga pada Sabtu (16/11/2024), kapal KM Fauzi Fazar yang tengah mencari ikan melihat kapal korban karam di sekitar lokasi kejadian.

"Setelah melihat kapal karam, saksi mendekat untuk memastikan kondisi kapal. Saat diperiksa, ditemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban kemudian dievakuasi ke darat dan dibawa ke Dermaga Ujung Genteng sebelum dilaporkan ke pihak kepolisian," jelas Tenda.

Pihak kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan dari nelayan. "Kami berkoordinasi dengan Satpolairud Polres Cianjur dan Polsek Agrabinta untuk menangani kejadian ini. Situasi di lokasi saat ini aman dan kondusif," kata Tenda.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah dievakuasi. Tenda juga mengimbau para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang sering terjadi.

"Kami mengingatkan nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut dan menggunakan alat keselamatan. Hal ini penting untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang," tutup Tenda.


(sya/dir)


Hide Ads