Laporan penanganan tak terduga diterima petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya. Bukan evakuasi kucing di atas genteng atau ular masuk rumah, petugas Damkar menerima sebuah laporan kasus tak lazim.
Laporan yang masuk meminta Damkar membantu melakukan pelepasan cincin dari organ vital seorang pria dewasa. detikJabar pun merangkum fakta-fakta terkait kasus ini. Berikut 5 faktanya:
Menimpa Pria Berumur 27 tahun
Koordinator Lapangan Damkar Kota Tasikmalaya Hendrik Setiana mengatakan, kejadian ini menimpa pria berinisial FH yang sudah berumur 27 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kejadiannya kemarin sore, cincin batu akik sudah berhasil dilepas dari kemaluan korban," kata Hendrik, Kamis (14/11).
Cincin Terjebak Selama 2 Hari
Hendrik mengungkapkan, sebelum berhasil dilepaskan, cincin itu sudah terjebak selama 2 hari di kemaluan FH warga Kecamatan Cipedes tersebut. Selama itu korban merasakan sakit, terutama ketika buang air kecil atau mengalami ereksi.
Sejauh ini belum diketahui motif dari perbuatan korban yang memasangkan cincin batu akik ke kemaluannya.
Korban Merupakan ABK
Hendrik menjelaksan, korban merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK). "Motifnya tidak tahu, tapi korbannya memang seorang berkebutuhan khusus. Jadi cincin itu dia masukkan dua hari lalu," kata Hendrik.
Diduga korban bisa memasukkan cincin itu saat dalam keadaan "santai", sehingga cincin bisa masuk hingga ke bagian pangkal kemaluan.
Namun setelah cincin berbahan titanium itu terpasang, korban kesulitan melepasnya. Alhasil selama 2 hari itu korban mulai tersiksa, kesulitan buang air dan merasakan nyeri.
Memakan Waktu 20 Menit
Hendrik menyebut, berbagai upaya dilakukan untuk melepas cincin salah satunya dengan menggunakan pelumas, tapi tak membuahkan hasil.
"Kemudian kami menerima laporan dari keluarga korban, Rabu kemarin jam 14.56 WIB. Dalam waktu kurang dari 20 menit, tepatnya pukul 15.14 WIB, cincin berhasil dilepaskan tanpa menyebabkan cedera pada korban," kata Hendrik.
Cincin Dipotong
Begitu sampai di rumah korban, tim Damkar langsung melakukan upaya pelepasan dengan cara memotong lingkar batang cincin dengan menggunakan mesin gerinda mini.
Proses pemotongan cincin itu tentu tak dilakukan serampangan, petugas Damkar melakukan cara-cara khusus agar proses pemotongan tak melukai korban. Salah satunya dengan cara terus meneteskan air ke bagian cincin yang sedang digerinda. Akhirnya proses pelepasan cincin pun berhasil tanpa melukai alat vital korban.
"Alhamdulillah berhasil, memang terkadang tugas atau tantangan yang kami lakukan banyak yang aneh-aneh. Tapi selama kami mampu dan bisa, kami akan selalu membantu masyarakat," kata Hendrik.
(wip/dir)