Lima orang santri Ponpes Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) masih dirawat di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi akibat tertimpa dinding pematang kolam. Diketahui, insiden itu menimpa kepada sembilan santri dan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kelima korban luka, yaitu M. Andrian Wahidin (16) asal Purwakarta, M. Andhika Hutama (14) asal Sukabumi, Wafi (14) asal Bekasi, M. Adnan Asyja (13) asal Sukabumi dan Naswan Harits (18) asal Ciawi.
Sementara empat korban yang meninggal dunia M. Firmansyah (14) asal Cisaat, M. Dzaki Athalah (14) asal Cikembar, M. Awal Rizki (14) asal Kalapanunggal dan M. Rifa Raditya (14) asal Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pada mulanya RS Bhayangkara Tk. II Setukpa tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB mendapatkan laporan bahwa terjadi bencana longsor sekitar daerah pesantren Yaspida. Lalu selanjutnya dibawa korban-korban baik luka-luka maupun meninggal dunia," kata Iptu Idham Andayana Sudrajat selaku Paur Yanmed RS Bhayangkara, Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi, Kamis (14/11/2024).
Idham mengatakan, korban tiba ke rumah sakit dengan kondisi luka di sekujur tubuhnya. Selain itu, kondisinya tergolong sadar namun dengan tanda vital yang menurun.
"Kami laksanakan penanganan awal, dan juga kami tangani kondisinya. Pada saat tiba dicurigai ada luka-luka pada seluruh tubuh dan kami curigai ada luka bagian organ dalam," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya melakukan pemeriksaan ct scan kepala dan USG untuk mengetahui dugaan luka pada bagian organ dalam. Dia juga mengatakan, ada korban yang mengalami patah tulang namun butuh pemeriksaan lanjutan.
"Tadi pagi sudah dilakukan tindakan oleh dokter spesialis. Untuk penanganan lebih lanjut, kondisi dari santri yang sudah dibawa ke rumah sakit sudah berangsur membaik, kondisinya stabil namun tim dokter masih akan melakukan observasi untuk perbaikan kondisi selanjutnya jadi tindakan selanjutnya kami masih monitor dari kondisi korban bencana," kata dia.
"Luka beratnya di kepala, kepala kan tidak terlihat dari luar. Patah tulang ada, cuma kami masih lihat lagi kondisinya karena patah tulang kan harus kita periksa lebih lengkap seperti rontgen-nya, tulangnya sebelah mana, kalau perlu kita laksanakan pemeriksaan MRI," sambungnya.
Pihaknya memastikan, pelayanan rumah sakit akan dilakukan secara intensif. Terlebih, peralatan rumah sakit di Bhayangkara Polri sudah memenuhi standar.
"Alhamdulillah alatnya cukup memadai untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami sudah lakukan pemeriksaan ct scan hasilnya sudah dibaca oleh dokter, saat ini kondisinya luka berat maupun luka ringan tetap kami monitor lebih ketat," kata Idham.
Seluruh korban luka saat ini dirawat di ruang Jananuraga, ruang perawatan Rekonfu atas Rekonfu bawah. Sedangkan korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah dukanya masing-masing.
(mso/mso)