Kronologi 4 Santri Sukabumi Tewas Tertimpa Dinding Kolam Ponpes

Kronologi 4 Santri Sukabumi Tewas Tertimpa Dinding Kolam Ponpes

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 14 Nov 2024 12:22 WIB
Lokasi 4 santri tewas tertimpa tembok kolam di pondok pesantren Sukabumi.
Lokasi 4 santri tewas tertimpa tembok kolam di pondok pesantren Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Yayasan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) buka suara soal peristiwa bencana yang menimpa sembilan orang santri di Sukabumi. Seanyak empat orang santri meninggal dunia dan lima santri mengalami luka akibat robohnya dinding pematang kolam.

Sekretaris Jenderal Yaspida Sukabumi, Rahmat Adi Kusuma mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/11) malam sekitar pukul 21.00-22.00 WIB. Pada jam tersebut, kegiatan rutin santri melakukan pengajian namun para korban berkumpul di lokasi kejadian yang jaraknya cukup jauh dari asrama dan majelis.

"Itu terjadi ada sejumlah anak yang berkumpul di lokasi kejadian, agak sedikit apa ya, mereka terhimpit oleh pematang kolam yang sebelumnya pada tanggal 5 sudah terjadi kejadian longsor. Jadi di daerah itu seharusnya tidak boleh ada orang yang lalu lalang," kata Rahmat kepada awak media, Kamis (14/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, lokasi kejadian terbilang sepi dan ada peternakan sapi. Sang pengelola peternakan sapi tiba-tiba mendengar teriakan salah satu santri yang terhimpit dinding pematang kolam.

"Kebetulan dia ada di sana, pada jam itu dia mendengar teriakan minta tolong dari para korban sehingga dia langsung menghubungi Pak Wahyu sebagai kepala peternakan dan menginformasikan ke semua pengelola dan semua bergerak mengevakuasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dinding pematang kolam yang roboh tersebut berbahan tembok dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih. Kondisinya pun diperparah karena sebelumnya pernah terjadi longsor sehingga peristiwa itu disebut longsor susulan.

"Tentunya kami pun agak sedikit bingung ada anak/anak di sana pada waktu kegiatan pengajian. Karena kebetulan korban meninggal dunia ini semua kelas VIII. Korban luka-luka mayoritas kelas VIII dan XI, berusia sekitar 13 tahun," kata dia.

Proses evakuasi, kata dia, dilakukan oleh pengurus pondok pesantren dan memakan waktu kurang lebih 15 menit. Para korban meninggal dunia dan luka-luka dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Secapa Polri.

"Korban yang ada itu 9 orang, 4 orang dinyatakan meninggal dan 5 orang mengalami luka-luka, semua sudah dievakuasi ke rumah sakit, dan yang luka-luka alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik. Tentunya sedang dirawat di sana," ucapnya.

"Dari pihak ponpes tentunya, sudah dimasukkan ke rumah sakit, masalah pembiayaannya kami dari ponpes insyaallah akan menanggung semua, begitupun untuk korban meninggal dunia sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing alhamdulillah mereka menerimanya dengan baik dan tentunya insyallah akan ada santunan-santunan yang akan diberikan kepada para korban," sambungnya.

Atas peristiwa tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi dan upaya penanggulangan bencana. Salah satunya dengan perbaikan-perbaikan area yang dianggap rawan bencana.

"Insyaallah tentunya kami akan selalu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi. Kami dari ponpes selalu mengupayakan hal-hal yang mengakibatkan persoalan-persoalan serupa. Banyak hal yang sudah kita lakukan tentunya kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau seandainya ini sudah menjadi takdir," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan orang santri di salah satu pondok pesantren wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mengalami musibah tertimpa dinding kolam yang roboh. Lima orang santri luka-luka, sedang empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa nahas itu tepatnya terjadi di dalam kawasan ponpes, Jalan Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/11/2024) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Identitas korban meninggal dunia di antaranya MF, MDA, MAR dan MR meninggal dunia. Sedangkan lima korban luka berinisial AN, AD mengalami luka ringan serta WA, NA, dan AND mengalami luka berat.

(iqk/iqk)


Hide Ads