4 Santri Berada di Zona Terlarang Sebelum Tewas Tertimpa Dinding Kolam

Kabupaten Sukabumi

4 Santri Berada di Zona Terlarang Sebelum Tewas Tertimpa Dinding Kolam

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 14 Nov 2024 11:20 WIB
Dinding kolam yang ambruk yang tewaskan empat santri di sebuah ponpes di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi
Dinding kolam yang ambruk yang tewaskan empat santri di sebuah ponpes di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Empat orang santri di salah satu pondok pesantren wilayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia akibat tertimpa dinding pematang kolam. BPBD menyebut, ambruknya dinding kolam itu disebabkan oleh longsor susulan.

"Ini adalah longsor susulan kayaknya, longsor susulan, sebetulnya kejadiannya terjadi pada tanggal 5 November longsor besarnya itu cuma pada saat itu, malam juga terjadi hujan sehingga terjadinya longsor susulan yang mengakibatkan dampak ada beberapa siswa yang meninggal dunia dan luka-luka," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena, Kamis (14/11/2024).

"Jadi ada dampak tambahan dari longsoran yang terjadi pada tgl 5. Sebetulnya longsor besarnya terjadi tanggal 5 November lalu," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat santri lainnya sedang melakukan pengajian. Sedangkan para korban yang berjumlah sembilan orang berada di lokasi longsor.

"Korban berdasarkan posisi laporan tadi ada 9 orang, 4 orang meninggal kemudian yang 5 orang lagi dalam kondisi luka-luka dan sedang dirawat di rumah sakit. Pada saat itu informasi dari pimpinan bahwa sedang proses pengajian sebetulnya, cuman korban itu tidak mengikuti pengajian dan berada di lokasi yang memang sudah dilarang oleh pihak pesantren untuk ditinggali bahkan dilewati," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, di lokasi terdapat empat kolam ikan yang tidak terpakai dan tidak berisi air. Lokasi kolam tersebut berada di dataran rendah dan terdapat tebing.

"Sebetulnya ada 4 kolam dan di bawahnya dataran rendah sehingga tergerus, karena mungkin aliran air tidak tertampung dan di sampingnya daerah sangat rawan, bertebing sehingga tergerus," kata dia.

Suasana pemakaman santri yang tertimpa tembok di SukabumiSuasana pemakaman santri yang tertimpa tembok di Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Pihaknya mencatat, sudah ada tiga kejadian longsor di kawasan pondok pesantren tersebut. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pihak pondok pesantren mengevaluasi kondisi terasering dan alur air sehingga potensi bencana dapat diminimalisir.

"Yang pertama tentunya karena masih ada dua kolam, disarankan kepada pihak ponpes untuk segera dikosongkan. Kemudian alur air lebih dirapihkan supaya yang kemarin longsor itu tidak bertambah lagi karena kita ketahui bahwa sekarang ini kita sedang siaga bencana hidrometeorologi sampai bulan Maret," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan orang santri di salah satu pondok pesantren wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mengalami musibah tertimpa dinding kolam yang roboh. Lima orang santri luka-luka, sedang empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa nahas itu tepatnya terjadi di dalam kawasan ponpes, Jalan Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/11/2024) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Seluruh korban merupakan santri sekaligus siswa yang masih duduk di bangku SMP kelas 2.

(yum/yum)


Hide Ads