Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Dedi Mulyadi Soroti soal Uji Kir

Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Dedi Mulyadi Soroti soal Uji Kir

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 12 Nov 2024 14:33 WIB
Kondisi TKP tabrakan beruntun di Tol Cipularang
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. Foto: Dian Firmansyah/detikJabar
Bandung -

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi menyampaikan dukacita atas insiden kecelakaan maut beruntun di KM 92 Tol Cipularang. Ia bercerita dalam perjalanannya menuju lokasi Debat Pilgub Jabar 2024, Dedi sempat terjebak macet selama satu jam lamanya.

Seperti diketahui, kecelakaan tersebut melibatkan 17 kendaraan menyebabkan 1 orang tewas dan 29 orang lainnya terluka pada Senin (11/11/2024) petang. Kini, semua korban sudah berhasil dievakuasi ke RS Siloam dan Abdul Radjak Purwakarta.

"Saya sampaikan turut bela sungkawa, saya termasuk orang yang terjebak hampir satu jam macet di Cipularang karena ada kecelakaan. Semoga keluarganya dikuatkan, yang meninggalnya diterima seluruh amal ibadahnya, dan diampuni dosanya," doa Dedi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan bahwa kecelakaan ini juga menjadi pembelajaran penting bagi instansi-intansi terkait yang erat dengan bidang transportasi. Kang Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM, melihat tranportasi darat harus jadi perhatian khusus.

"Ini juga jadi pembelajaran ke depan, bahwa transportasi darat harus menjadi bahan perhatian bagi kita. Tidak boleh lagi kendaraan terus dalam keadaan usia tua, kemudian standarisasinya sudah tidak terpenuhi, masih mengangkut muatan dengan jumlah yang sangat tinggi," kata KDM.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan bahwa uji Kir yang dilakukan pemerintah harus sungguh-sungguh dilakukan, bukan sekadar formalitas belaka. Termasuk pengawasan tiap kendaraan harus lebih awas, sebab ia kerap melihat kondisi kendaraan yang tak layak, tapi tetap bisa turun ke jalan.

"Kir-Kir yang dilaksanakan oleh pemerintah, Dinas Perhubungan harus Kir yang betul-betul mencerminkan pemeriksaan secara otentik dari seluruh kelengkapan kendaraan. Bukan hanya Kir yang bersifat administratif. Ban-bannya harus diperhatikan karena pengalaman saya dalam setiap hari ketika masuk tol, pasti saya menemukan truk, bus yang bannya pecah," ucap KDM.

(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads