Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin berdukacita atas insiden kecelakaan maut beruntun di KM 92 Tol Cipularang. Ia mengaku telah menengok kondisi korban. Bey mengatakan kejadian ini menjadi evaluasi untuk pihak terkait.
"Saya semalam sudah ke RS Abdul Radjak Purwakarta, pertama kami dari Pemprov Jabar menyampaikan dukacita mendalam dan kita doakan yang mengalami luka-luka diberi kesembuhan dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga," ucap Bey, Selasa (12/11/2024).
Seperti diketahui, kecelakaan tersebut melibatkan 17 kendaraan menyebabkan 1 orang tewas dan 29 orang lainnya terluka. Kini, semua korban sudah berhasil dievakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditlantas Polda Jawa Barat juga telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Tol Cipularang Km 92. Polisi mengatakan saat ini lalu lintas di lokasi olah TKP sudah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup.
"Korban sudah ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit, trauma healing juga sudah dari Polres. Kami juga berterima kasih pada Basarnas sudah mengevakuasi dengan cepat," ucap Bey.
Bey mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lagi terkait langkah penanganan dan mitigasi ke depan. Selain itu dia berharap, kejadian ini menjadi kecelakaan berat terakhir di tol tersebut
"Kalau santunan itu kan dari Jasa Raharja. Saat ini yang kami pikirkan adalah mitigasi kemudian hari, karena ini sudah sering terjadi di KM 90-100 karena itu kan turunan dan ada perbaikan jalan. Sudah banyak sebetulnya rambu-rambu di jalan itu," tutur Bey.
"Jadi kami mohon pada pemilik kendaraan, pastikan kendaraan sehat dan jangan lupa uji KIR. Sopir kan paham kendaraannya kalau tidak fit jangan dipaksakan," pesannya.
Bey juga mengatakan akan melalukan koordinasi dengan Kepolisian, PU, dan Jasa Marga, serta Dishub soal uji KIR kendaraan. Pemilik truk juga diminta untuk memastikan kendaraan laik jalan.
"Jangan paksakan kendaraan karena kejar setoran, dalam kondisi tidak fit, itu bahaya. Jadi pasti kami koordinasi untuk mitigasi ke depan sambil menunggu hasil penyelidikan masih tunggu kepolisian," tuturnya.
Bey berharap, pengendara kendaraan bisa berhati-hati sebab pada November 2024 sampai April 2025 mendatang puncak musim hujan akan terjadi, khususnya di Jabar. "Kadang sudah hati-hati pun karena ada satu kendaraan tidak laik ya terjadi (kecelakaan). Jadi kami minta kendaraan besar dipastikan kelaikan jalannya," pesan Bey.
(aau/sud)