Kondisi jalan yang menurun disebut jadi penyebab kecelakaan di Km 92 Tol Cipularang berdampak fatal. Hal tersebut disampaikan Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), R Sony Sulaksono Wibowo.
Seperti diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di KM 92 B arah Jakarta ruas Tol Cipularang pada Senin (11/11). Kecelakaan tersebut melibatkan 17 kendaraan dan mengakibatkan 29 orang luka serta satu korban jiwa.
Berdasarkan keterangan polisi, kecelakaan disebabkan adanya truk yang mengalami rem blong. Truk tersebut kemudian menubruk banyak kendaraan di depannya yang sedang berjalan lambat di Km 92 B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sony mengungkapkan, lokasi kejadian memang punya kontur jalan menurun. Turunan itulah yang menurutnya mengeskalasi tingkat kefatalan jika terjadi kecelakaan, ditambah kondisi cuaca yang turun hujan.
"Kondisi jalan yang menurun arah ke Jakarta juga menyebabkan eskalasi keparahan kecelakaan tersebut," ucap Sony saat dihubungi detikJabar, Selasa (12/11/2024).
Namun Sony menegaskan, turunan pada jalan tol bukan faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan. Dia mengatakan, jalan tol sudah dibangun dengan memperhatikan aspek keselamatan bagi pengendara.
Seharusnya kata dia, pengendara bisa memperhitungkan kondisi jalan baik saat akan melintasi turunan maupun ketika cuaca sedang buruk.
"Jalan tol sudah dibangun dengan standar yang tertinggi. Kondisi cuaca dan jalanan menurun adalah faktor yang harusnya sudah diperhitungkan oleh supir dalam berkendara pada kondisi tersebut," ungkapnya.
Dia menegaskan, kecelakaan yang terjadi baik itu di jalan tol maupun arteri disebabkan karena berbagai faktor, seperti faktor pengemudi, kendaraan hingga cuaca.
"Kalau ini (penyebab utamanya) biar nanti polisi dan KNKT yang menentukan. Setiap kecelakaan selalu melibatkan minimal satu faktor, antara faktor pengemudi, kendaraan, jalan, dan cuaca," tandasnya.
(bba/orb)