Beringin 'Raksasa' Tumbang Timpa Gereja Tua di Cimahi

Beringin 'Raksasa' Tumbang Timpa Gereja Tua di Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 09 Nov 2024 19:14 WIB
Pohon beringin timpa bangunan Gereja Santo Ignatius di Cimahi
Pohon beringin timpa bangunan Gereja Santo Ignatius di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Cuaca ekstrem yang melanda Kota Cimahi pada Sabtu (9/11/2024) siang menyebabkan banyak kerusakan pada bangunan. Utamanya karena tertimpa pohon yang tumbang diterjang angin.

Salah satunya yakni bangunan Gereja Santo Ignatius, di Jalan Baros, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Bangunan gereja berusia lebih dari 100 tahun itu rusak, beruntung tak terlalu parah.

Bagian kanopi pada bangunan tambahan gereja yang jadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Cimahi itu rusak tertimpa pohon beringin berukuran raksasa yang tumbang. Pohon setinggi lebih dari 20 meter itu bahkan melumpuhkan arus lalu lintas di depan gereja, padahal merupakan jalur arteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya tadi, tepat saat hujan angin kencang. Jadi ada hujan es dulu, kemudian pohon beringin di seberang jalan itu tumbang menimpa bangunan gereja," kata Ketua Bidang Rohani Gereja Santo Ignatius Cimahi, Josep Agung Setiawan saat ditemui, Sabtu (9/11/2024).

Beruntung saat itu tak ada aktivitas keagamaan yang sedang berlangsung sehingga tak menimbulkan korban. Setelah melihat ada pohon tumbang, pengurus gereja bersama petugas BPBD, Damkar, dan DLH Kota Cimahi langsung melakukan evakuasi.

ADVERTISEMENT

"Kami pengurus fokus di bagian dalam, evakuasi dengan memotong batang-batang pohonnya dengan golok," kata Agung.

Tak cuma bagian depan saja yang rusak, bagian dalam Gereja Santo Ignatius juga bocor karena atap dan genting gereja beterbangan disapu angin kencang yang berlangsung selama 15 menit.

"Kalau bangunan utama sebetulnya tidak terdampak serius, hanya genting beterbangan jadi bocor di bagian dalam. Untuk di luar itu hanya kanopi. Tentu kita akan lakukan perbaikan supaya aktivitas peribadatan di sini tidak terganggu lebih lama lagi," ujar Agung.

Dampak dari tumbangnya pohon menimpa bangunan gereja, aktivitas peribadatan dsn layanan keagamaan dihentikan sementara waktu. Layanan dan peribadatan dialihkan ke Gereja Santo Agustinus atau di Kota Baru Parahyangan.

"Untuk Sabtu sore ini ditiadakan dulu pelayanan peribadatan di gereja kami sampai dengan kondisi pulih kembali. Umat di paroki kami diarahkan melaksanakan ekaristi di Gereja Santo Agustinus atau di Kota Baru Parahyangan," ujar Agung.

Logistik Pilkada Terdampak

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Cimahi pada Sabtu (9/11/2024) siang turut berdampak pada logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Logistik untuk pelaksanaan Pilkada Serentak itu disimpan di Gudang Logistik KPU Kota Cimahi di area Gudang Bulog, Jalan Mahar Martanegara, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

Sejumlah surat suara yang sudah disortir dan dilipat kecipratan air hujan yang masuk dari bagian atap dan celah ventilasi gudang tersebut. Hal itu karena angin yang berembus kencang mengangkat atap gudang.

"Jadi karena hujan disertai angin kencang tadi, air masuk lewat atap dan celah ventilasi sehingga mengenai surat suara dan logistik lainnya. Tapi tidak ada kebocoran, hanya terbawa angin airnya," kata Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand saat ditemui di Gudang Logistik KPU.

Saat ini pihaknya sedang mengecek kondisi surat suara yang terkena air hujan itu. Hasil inventarisasi, logistik yang kecipratan air hujan itu ialah surat suara Pilwalkot Cimahi.

"Kemudian untuk surat suara Pilgub Jabar aman, kering. Tapi sekarang kami masih cek kondisi kerusakannya seperti apa dan jumlahnya berapa," kata Anzhar.

Anzhar mengatakan surat suara yang sudah disortir dan dilipat itu dimasukkan ke dalam sampul kemudian ditutup menggunakan kardus. Namun karena kardusnya terus menerus terkena air hujan, maka merembes dan hancur.

"Posisi penyimpanan memang di dekat ventilasi, jadi kena cipratan air. Sebetulnya ini karena kondisi alam, tidak bisa diprediksi. Sebelumnya pas hujan deras kita sempat cek juga, ternyata aman," kata Anzhar.

Anzhar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU Jawa Barat menindaklanjuti kejadian kali ini. Jika diperlukan penggantian surat suara, bisa dilakukan sesegera mungkin.

"Kami sudah koordinasi dengan KPU Jabar. Sudah dilaporkan kronologi maupun kendalanya, tinggal yang belum kita laporkan hasil pemeriksaan berapa yang surat suara yang layak dan tidak layak dipakai," kata Anzhar.




(dir/dir)


Hide Ads