Virga, Fenomena Hujan yang Tak Pernah Menyentuh Tanah

Kabar Sains

Virga, Fenomena Hujan yang Tak Pernah Menyentuh Tanah

Rachmatunnisa - detikJabar
Minggu, 10 Nov 2024 00:30 WIB
Pernahkah kalian melihat awan yang menuangkan hujan, tetapi hujan tersebut tidak pernah sampai ke tanah? Ahli meteorologi menyebut hujan ini dengan nama virga.
Hujan virga (Foto: via Earth Sky)
Bandung -

Virga, merupakan fenomena hujan yang tak pernah sampai ke tanah. Fenomena ini biasanya terjadi di tempat-tempat yang udaranya kering dan hangat.

Dikutip dari detikINET, Virga biasanya ada di gurun atau di dataran tinggi, misalnya, di padang rumput Amerika Serikat bagian barat dan Kanada, Timur Tengah, Australia, dan Afrika Utara.

Di tempat-tempat itu, virga bukan hal langka. Penampakannya terlihat lembut dan indah. Dikutip dari EarthSky, saat terjadi virga, hujan menguap saat jatuh sebelum menyentuh Bumi sehingga tidak pernah mencapai tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdeteksi Radar Cuaca

Terkadang, saat melihat aplikasi cuaca, virga akan terdeteksi sebagai hujan, meskipun pada kenyataannya seperti tidak turun hujan sama sekali.

Pernahkah kalian melihat awan yang menuangkan hujan, tetapi hujan tersebut tidak pernah sampai ke tanah? Ahli meteorologi menyebut hujan ini dengan nama virga.Pernahkah kalian melihat awan yang menuangkan hujan, tetapi hujan tersebut tidak pernah sampai ke tanah? Ahli meteorologi menyebut hujan ini dengan nama virga. Foto: via Earth Sky

Virga muncul seperti ekor atau jejak dari awan yang menggapai permukaan tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur. Penguapan yang terjadi disebabkan karena adanya pemanasan suhu di atmosfer. Panas ini menyebabkan molekul-molekul saling bertumbukan dan pada saat tumbukan molekul ini saling bertukar energi.

ADVERTISEMENT

Ketika salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan maka molekul tersebut berubah menjadi uap dan terjadilah penguapan. Fenomena ini dikenal sebagai pendinginan evaporatif.

Kantong-kantong udara dingin di lapisan atmosfer bagian atas ini dapat turun dengan cepat dan menyebabkan microburst atau downburst. Fenomena ini sangat berbahaya bagi industri penerbangan karena dapat mendorong pesawat ke berbagai arah dan menjadikannya sulit dikontrol.

Artikel ini telah tayang di detikINET

(yum/yum)


Hide Ads