Nasib pilu dialami oleh Yaya Sukarya (70) dan Yayah Rokayah (68). Sepasang suami istri tersebut terpaksa harus kehilangan rumahnya yang roboh akibat terus menerus diterjang air hujan.
Rumah yang terletak di Dusun Sukamantri RT 003/003, Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, itu kini telah ambruk bahkan nyaris rata dengan tanah.
Menurut Yaya, rumah tak layak huninya tersebut mulai rusak pascabencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang pada beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu rumah bagus cuma pas ada gempa waktu itu kayu-kayu di bagian atas pada putus, terus kayunya itu pada pecah saat gempa, sebelum gempa mah tidak apa-apa," ujar Yaya, Jumat (8/11/2024).
Yaya mengatakan, puncak kerusakan parah hingga terjadinya roboh tersebut saat wilayah Tanjungkerta diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (7/11) malam. Saat itu, kata Yaya, sebelum ambruk sempat terdengar tanda-tanda bahwa rumah akan roboh.
Beruntung, Yaya dan istrinya langsung diberitahu oleh tetangga bahwa kediamannya tersebut akan roboh sehingga mereka berdua langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Pas kejadian malam itu sebelum ambruk sudah terdengar ada suara gemuruh. Terus saya bilang kepada istri saya udah aja kita tidur di warung bersama istri saya karena takut. Pas saya tidur di warung sekitar pukul 00.00 WIB, saya digedor-gedor pintu (dibangunkan sama tetangga) 'aa keluar katanya'. Terus saya keluar nah udah keluar udah banyak orang," katanya.
"Waktu kejadian tidak hujan memang sebelumnya, kejadian hujan sekitar pukul 9 sampai 22.00 malam. Kalau rumah ambruk mah jam 12 malam sampai terdengar suara kerekek-kerekek terus ambruk semuanya hingga ancur. Barang yang tertimpa ada di dalam itu cuma kursi, bupet (lemari) keranjang kasur, masih di dalam belum dibongkar," sambungnya.
Akibat peristiwa tersebut, Yaya dan istrinya terpaksa harus mengungsi di warung miliknya. Ia pun berharap rumahnya itu dapat diperbaiki kembali.
"Kalau sekarang saya beserta istri untuk sementara tinggal di warung aja, kalau harapan saya mah mau diperbaiki lagi," ucap dia.
Sementara, Kepala Dusun Sukamantri Acep Nandang mengatakan usai adanya laporan tersebut pihaknya meminta kepada pemilik rumah untuk mengungsi terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman.
"Kalau pemilik rumah sekarang diungsikan dulu untuk sementara. Ambruknya rumah itu terjadi akibat dampak gempa beberapa waktu lalu akibat adanya patahan dari kayu, terus ditambah kondisi hujan terus menerus dan kayunya sudah mulai rapuh jadi ambruk," pungkas Acep.
Meski tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun untuk kerugian sendiri diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
(iqk/iqk)