Jabar Hari Ini: Gadis Sukabumi Jadi Promotor Judol Demi Ngopi Nongkrong

Jabar Hari Ini: Gadis Sukabumi Jadi Promotor Judol Demi Ngopi Nongkrong

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 07 Nov 2024 22:00 WIB
Tangkapan layar bayi yang dibuang di lahan kebun Hahawuan, Desa Neglasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu Siang (6/11/24).
Tangkapan layar bayi yang dibuang di lahan kebun Hahawuan, Desa Neglasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu Siang (6/11/24). (Foto: Istimewa)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Kamis (7/11/2024) mulai dari bayi selamat dari terkaman anjing liar hingga gadis di Sukabumi nekat promo judi online (judol) karena gaya hidup.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Bayi 'Merah' Selamat Dari Terkaman Anjing di Tasikmalaya

Penemuan bayi laki-laki di Darawati, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya terungkap. Pelaku pembuang bayi merupakan ibu biologis sang bayi yang masih di bawah umur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah kurang dari tiga jam paska ditemukan bayi, kami sudah temukan pelaku buang bayi. Anak di bawah umur yah," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta hari ini.

Ridwan mengungkapkan, ibu bayi itu melahirkan seorang diri di belakang rumahnya. Dalam kondisi panik, bayi kemudian dimasukan dalam kantung plastik hitam. Pelaku yang masih pendarahan, membawa bayi menuju gubuk di kebun dan meletakkannya di atas saung. Selang beberapa menit, pelaku kemudian kembali ke rumah orang tuanya untuk istirahat.

ADVERTISEMENT

"Lahiranya seorang diri kemudian dia bawa bayinya ke gubuk di lahan perkebunan. Jaraknya sekitar 800 meter dari tempat melahirkan," kata Ridwan Budiarta.

Ridwan menambahkan, bayi bisa selamat karena ditemukan kurang dari sejam pasca dilahirkan oleh petani bernama Dudung (46). Untungnya lagi, bayi tidak dimangsa anjing karena di waktu bersamaan terdapat beberapa ekor anjing di bawah gubuk.

"Kuasa Alloh bayi ini diselamatkan, padahal di bawah gubuk itu ada anjing. Bayi selamat alhamdulillah," kata Ridwan Budiarta.

Pelaku buang bayi langsung dievakuasi dari rumahnya menuju layanan kesehatan. Kondisi kesehatanya sempat tidak stabil karena pendarahan.

"Yang bersangkutan kini dapat pelayanan medis untuk memulihkan kesehatanya, selanjutnya akan dibawa menuju rumah aman," ucap Ridwan Budiarta.

Terungkapnya kasus ini usai sejumlah warga curiga dengan penampilan pelaku. Empat bulan terakhir, kondisi tubuhnya mulai membesar padahal baru lulus Sekolah Menengah Pertama.

"Ada warga yang curiga sih perut pelaku buang bayi ini besar, sampaikan kepada kami kita cek bersama bidan untuk pastikan dari sudut pandang medisnya, ternyata benar," kata Ridwan Budiarta.

Selain pelaku ibu biologis bayi, polisi juga amankan seorang pria inisial M (muhlis) (21) tahun yang menghamili ibu bayi. Pemuda ini terancam pidana persetubuhan dengan anak di bawah umur.

"Kami juga amankan seorang laki-laki, yang mengakui sudah hamili pelaku buang bayi. Masih jalani pemeriksaan terkait motif dan lainya, nanti kami sampaikan lagi ke rekan rekan," ujar Ridwan Budiarta.

Penemuan bayi laki-laki sempat menggemparkan warga Hahawuan, Desa Neglasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu Siang (6/11).

Bayi ini disimpan di saung lahan perkebunan milik petani. Kondisi bayi dalam keadaan hidup masih basah dan bersimbah darah dibuang kedalam kantung plastik. Diduga bayi baru saja dibuang pelaku.

"Benar ada penemuan bayi dalam keadaan hidup, Alhamdulillah masih hidup. Bayinya laki laki ditemukan di saung di lahan perkebunan milik warga," kata Kapolsek Cipatujah, AKP Supian pada detikjabar Rabu Sore (6/11/24).

Bayi pertama kali ditemukan pencari rumput bernama Dudung (46). Dia kaget mendengar tangisan bayi dari saung. "Ditemukan Dudung bayi dalam kantung plastik di saung. Dia lagi nyari rumput buat pakan ternak," kata AKP Supian.

Supian menyebut ditemukan memar di pipi bayi. Namun penyebab memarnya belum bisa dipastikan. "Ada memar di pipi, tapi belum tahu kenapanya. Apakah pas lahiran atau bagaimana masih kami dalami," kata AKP Supian.

Tampar Karyawati SPBU, Pria Berjaket Hitam Diburu Polisi

Polsek Bandung Kidul masih mengejar pria berjaket hitam yang menampar seorang karyawati SPBU yang diketahui bernama Aura, yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.

Informasi ini disampaikan Kapolsek Bandung Kidul Kompol Sulardjo. Menurut Sulardjo, kejadian ini masih dilakukan penyelidikan. "Dalam lidik, pelaku belum teridentifikasi," kata Sulardjo dikonfirmasi via pesan singkat hari ini.

Dalam kejadian ini, Sulardjo menyebutkan jika korban mengalami luka ringan. "Korban (sudah) buat laporan, penganiayaan ringan dan mengalami luka ringan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden penamparan Aura terjadi pada, Sabtu 2 November 2024 lalu sekitar Pukul 12.13 WIB.

Pengawasan SPBU Jeni Muljaman mengatakan, kejadian penamparan yang dialami pegawai SPBU tersebut diduga dilakukan karena kesalahpahaman.

"Kronologi kejadian, ada konsumen yang mau BBM pertamax di fuel motor, dia pengen gunakan kartu debit, ngisinya Rp 22 ribu, karena sudah prosedur untuk debit minimal Rp 50 ribu. Sama petuga dijelaskan, pak kalau debit itu minimal Rp 50 ribu sedangkan ini Rp 22 ribu," kata Jeni kepada detikJabar, Selasa (5/11).

Karena sudah mengisi BBM untuk pengendara tersebut, Aura pun pindah ke fuel mobil untuk mengisi BBM dan mengisi BBM mobil yang sudah mengantre. Sedangkan proses pembayaran dengan pengendara motor diserahkan ke temannya.

"Operator langsung ke fuel mobil, transaksi diarahkan ke temannya. Setelah beres pembayaran pelaku langsung hampiri korban dan marah-marah. Petugas cewek, ditampar oleh pelaku, ditampar sekali," ungkap Jeni.

Jeni menyebutkan, dari rekaman CCTV dan jika dilihat dari wajah dan perawakannya pelaku sudah sepuh, pelat nomor motor pelaku sudah dilaporkan ke polisi dan korban sudah melakukan visum untuk melengkapi berkas pelaporannya.

Jeni sangat menyayangkan, kejadian ini bisa terjadi dan terjadi kekerasan terhadap karyawan SPBU ini. "Disayangkan sekali, mengapa bisa terjadi penamparan, sebetulnya bisa di musyawarahkan," tuturnya.

Dituntut Gaya Hidup Wanita Sukabumi Ditangkap Karena Terjerat Judol

Seorang gadis berinisial AZ alias A (23) terpaksa berhadapan dengan hukum usai aksinya mempromosikan judi online melalui akun media sosial Instagram. Ia mengaku, baru melakukan perbuatan itu selama lima bulan dengan total keuntungan sebesar Rp5 juta.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, kasus judi online ini terungkap berawal dari laporan masyarakat. Kemudian pihaknya melakukan patroli cyber dan ditemukan akun media sosial yang mengunggah konten judi online.

"Pelaku mempromosikan muatan perjudian online melalui akun media sosial Facebook dan akun media sosial Instagram. Pelaku mendapatkan keuntungan setelah berhasil mengunggah konten video bermain judi online beserta link slot tersebut," kata Rita hari ini.

Lebih lanjut, tersangka menghubungi pengiklan judi online melalui aplikasi Telegram. Pelaku juga melampirkan bukti absen promosi judi online.

"Dari hasil promosi itu dilaporkan melalui Telegram untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 ribu sampai Rp2 juta untuk setiap unggahan yang cair selama 14 atau 15 hari setelah pelaporan pada aplikasi Telegram," ujarnya.

Selain AZ, polisi juga mengamankan satu pelaku lain berinisial RA alias I (25). Ia juga ikut mempromosikan judi online melalui akun media sosial Facebook. Dalam 8 bulan terakhir, RA sudah meraup keuntungan sebesar Rp32 juta.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun menambahkan, pengiklan sengaja mencari influencer yang memiliki banyak pengikuti di media sosial.

"Sehingga follower tersebut kemudian diarahkan dengan melihat akun judol, dengan cara live ataupun ajakan sehingga folllower melakukan sesuai yang diharapkan yaitu masuk ke dalam website judol tersebut," kata Bagus.

Dia mengatakan, website judi online yang dipromosikan kedua tersangka ini berasal dari Indonesia, China, Singapura, Kamboja hingga Malaysia. Pihaknya kini masih mendalami terkait pemilik website judol.

"Setelah kita kembangkan mereka cepat ketahuan karena begitu kita melakukan penyelidikan yang atasnya mereka langsung memblokir akun tersebut. Kami tidak berhenti di sini, tidak berhenti hanya pemilik akun saja, kita sudah berusaha ke atas namun pemilik tersebut diblokir, kami masih dalami mereka mendapat uang transfer dari rekening sistem rekening mana, kita masih kejar terus," ujarnya.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya satu unit PC/PCU, satu unit monitor, keyboard, webcam, speaker, mouse, router wifi, dua unit handphone, tiga buah kartu ATM dan rekening koran bank.

Kedua pelaku dijerat dengan pasal 45 ayat (2) jo pasal 27 ayat (2) UU NO. 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU NO. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik jo pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

"Dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan atau denda paling banyak Rp10 miliar," tutupnya.

AZ mengaku, uang hasil mempromosikan judi online digunakan untuk memenuhi gaya hidupnya. AZ yang memiliki akun Instagram dengan pengikut sekitar 2.500 ini sehari-hari tidak bekerja dan hanya nongkrong bersama teman-temannya.

"Main nongkrong doang ngopi gitu," ucapnya.

Dia mengaku kepepet sehingga tertarik untuk promosi judi online. Dia juga mengungkap cara pihak pengelola judi online mengajaknya untuk melakukan promosi. "(Ngajaknya) Dm Instagram, ditolak dulu untuk kedua kali, yang ketiga mau," kata dia.

"Kepepet karena dia nawarin uang langsung transfer. Posisinya lagi butuh untuk pribadi keseharian aja, lifestyle sih banyaknya," sambung AZ.

Siswi Digunduli Guru, Disdik Cianjur Bakal Lakukan Mediasi

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur turun tangan terkait kasus siswi SD digunduli sekolah gegara berkutu. Disdik akan memediasi pihak ortu dan sekolah.

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli mengatakan setelah tindakan guru membotaki siswa lantaran kepala siswi tersebut banyak kutu itu viral, pihak sekolah SDN Babakan langsung mendatangi rumahnya.

"Pihak sekolah sudah datang, termasuk guru yang mencukur rambutnya. Niatannya untuk meminta maaf dan mediasi. Jadi kejadian itu hari Senin dan Selasa malam langsung ke rumah siswa tersebut," katanya hari ini.

Namun, orangtua dari siswi tersebut tidak ada di rumah, sehingga belum ada titik temu antara sekolah dengan keluarga atau orangtua dari siswi tersebut.

"Saat itu yang ada kakeknya, ibunya masih di luar kota. Jadi belum bisa memberikan keputusan, apakah berakhir dengan musyawarah atau seperti apa," kata dia.

"Jadi mediasi terkendala orangtua yang belum bisa ditemui oleh pihak sekolah. Kami terus berupaya agar ada mediasi, siswi juga bisa diberi pendampingan psikolog sehingga dapat kembali bersekolah," kata dia.

Ruhli, mengatakan pihaknya juga akan memberikan pembinaan terhadap guru dan sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.

Menurut dia, meskipun guru-guru memiliki niat baik untuk memperhatikan penampilan dan kesehatan siswanya tetapi harus terlebih dulu berkomunikasi dengan orangtua siswa.

"Sekali lagi saya tegaskan jika tindakan yang dilakukan guru tersebut tidak dibenarkan, tetapi di balik itu mereka niatnya baik. Karena siswi itu diketahui rambutnya kurang terurus dan dipenuhi kutu," kata dia.

"Saya harap ini jadi pelajaran bagi semua guru agar berkomunikasi dulu dengan orangtua siswa jika mengambil tindakan. Tetapi saya juga minta agar perhatian dan kasih sayang pada siswa tidak luntur," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(wip/yum)


Hide Ads