Setukpa Lemdiklat Polri sebagai satuan kerja yang bertugas mendidik Bintara terpilih menjadi Perwira Pertama Polri berupaya terus mengupayakan terciptanya Pendidikan Polri yang berkualitas. Upaya tersebut dilakukan melalui Pelatihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) tenaga pendidik dan pengasuh yang akan bertugas dalam pengasuhan dan pengajaran di lingkungan Setukpa Lemdiklat Polri.
Latkatpuan ini digagas oleh Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) Angkatan XXXI tahun 2024, AKBP Seminar Sebayang, dan Pembina Dr. Wahdan Sanur Tarihoran.
Kegiatan yang bertajuk 'Strategi Setukpa dalam menghasilkan Pengasuh yang Penyayang, Berdedikasi dan Berkarakter (Pendekar) serta Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan Setukpa Lemdiklat Polri melalui Sinergitas Multi Stake Holder (Iklan SMS)' diikuti 100 orang tenaga pendidik dan pengasuh di lingkungan Setukpa.
"Dengan menghadirkan tiga pemateri ahli, pelatihan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan pendidikan di Setukpa Polri," kata AKBP Seminar Sebayang selaku penyelenggara, Rabu (6/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebayang menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sistem pendidikan dan pembinaan di Setukpa. Dia juga menilai, bahwa pendidikan di kepolisian harus berkembang sesuai perkembangan zaman.
"Urgensi pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pengasuh dan pendidik agar lulusan perwira yang dihasilkan Setukpa siap menghadapi tantangan di lapangan dan mampu memenuhi harapan masyarakat," ujarnya.
Wahdan Sanur Tarihoran yang juga penyelenggara PKN II menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari program pendidikan kepemimpinan nasional yang mereka jalani. Salah satu tugas dalam program ini adalah melakukan proyek perubahan di organisasi masing-masing.
"Kami ingin melakukan perbaikan dalam organisasi, termasuk memastikan kemampuan pengasuh dan pendidik terus berkembang. Jika ada yang dirasa kurang maksimal, maka tugas kami adalah memperbaikinya agar kualitas pendidikan di Setukpa semakin baik," ungkap Wahdan.
Meskipun usaha untuk meningkatkan kualitas SDM pengasuh dan pendidik di Setukpa sudah ada, para peserta pelatihan sepakat bahwa masih ada ruang untuk terus melakukan perubahan yang lebih baik. "Kami ingin selalu berkembang dan berinovasi untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Maka dari itu, peningkatan sumber daya pendidik kami menjadi sangat penting," tambahnya.
Brigjen Pol Yusran Cahyo, selaku Karo Jianbang Lemdiklat Polri sekaligus pemateri, menjelaskan bahwa peran pendidik dan pengasuh adalah sebagai gerbang utama dalam pembentukan perwira. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang kondisi kesatuan dan peserta didik sebelum menyusun strategi perubahan.
"Sebagai pendidik dan pengasuh, kita harus mampu mengubah perilaku peserta didik dari yang kurang optimal menjadi lebih baik. Mereka yang sudah baik perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan," ujar Brigjen Yusran.
Yusran juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi pendidik, baik dari internal maupun eksternal. "Tantangan internalnya bagaimana pendidik sendiri terus mengembangkan kemampuan mereka. Ilmu pengetahuan selalu berubah, dan jika kita ingin peserta didik berubah, kita pun harus berkembang," sambungnya.
Sementara tantangan eksternal yang bisa ditemui para pendidik dan pengasuh berupa dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat.
"Kami berharap para pendidik dan pengasuh dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan dan pembinaan calon perwira, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi dan kesiapan yang tinggi dalam menjalankan tugas.
(dir/dir)