Depo BRT Bandung Raya Disiapkan di Pasar Curug Agung Padalarang

Depo BRT Bandung Raya Disiapkan di Pasar Curug Agung Padalarang

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 06 Nov 2024 21:30 WIB
BRT Bandung Raya.
BRT Bandung Raya. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat turut menyiapkan infrastruktur untuk sarana penunjang operasional Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.

Hal tersebut karena wilayah Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu titik akhir pemberhentian BRT Bandung Raya, tepatnya di kawasan Kota Baru Parahyangan dan Stasiun Kereta Cepat Whoosh, Padalarang.

"Untuk KBB sendiri ada satu koridor yakni dari Alun-alun Bandung-Padalarang. Maka kita siapkan sarana penunjangnya, seperti depo, halter, koridor," kata Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir saat ditemui, Rabu (6/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infrastruktur utama operasional BRT Bandung Raya sendiri ditargetkan sepenuhnya selesai pada tahun 2027 dengan pelaksanaan pembangunan dimulai pada awal tahun 2025 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Nantinya untuk depo BRT itu di terminal Pasar Curug Agung Padalarang, karena itu kan aset kita (Pemkab Bandung Barat). Jadi nanti itu tempat bus BRT akan di sana," kata Ade Zakir.

ADVERTISEMENT

Pihaknya berharap masyarakat Bandung Barat bisa beralih menggunakan transportasi publik seperti BRT Bandung Raya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi.

"Kami (kepala daerah Bandung Raya) kemarin mencoba dari Alun-alun Bandung ke sini (Padalarang). Memang lebih nyaman, karena ada jalur khusus, prioritas di lampu merah, fasilitas AC dan CCTV untuk keamanan. Kemudian ada khusus untuk disabilitas," kata Ade Zakir.

Sementara itu, Kepala Dishub Bandung Barat Fauzan Azima, mengatakan saat ini ada sebanyak 18 unit BRT milik KBB yang sudah beroperasi dari total 20 unit bus yang tersedia.

"Untuk existing yang beroperasi itu 18 unit bus, kemudian ada cadangan 2 unit. Tidak akan mengganggu angkutan kota, karena ada halter dan deponya sendiri, jadi tidak bisa sembarangan mengangkut penumpang," kata Fauzan.

Fauzan menyebut saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama penataan lalu lintas di kawasan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang serta simpul kemacetan di ruas Jalan Cimareme-Padalarang.

"Tentu ini tidak akan mudah dan akan jadi tanggungjawab bersama. Kita juga punya tantangan mengubah kebiasaan masyarakat, dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi publik," ucap Fauzan.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads