Aktivitas siswa SD Negeri Pambudi Dharma, di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, terganggu akibat keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong.
Siswa dan guru sekolah tersebut mengeluhkan bahwa TPST yang berdiri tepat di sebelahnya menimbulkan bau tak sedap dan getaran pada kaca bangunan akibat aktivitas mesin pengolah sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengaku pihaknya sudah menerima informasi tersebut lalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait getaran, itu karena masih ada di bawah kendali balai Kementerian Pekerjaan Umum, jadi juga sudah dimitigasi dan akan diminimalkan," kata Chanifah saat ditemui, Rabu (6/11/2024).
Sementara soal bau yang ditimbulkan, pihaknya sudah mengecek langsung ke lapangan. Bau yang ditimbulkan sebetulnya tidak terlalu berdampak dan mulai berkurang.
"Sebetulnya tidak terlalu, kemarin juga sudah dicek sekolah langsung. Bersama-sama, memang ternyata tidak terlalu bau. Kita sudah komunikasi, intinya kita cari solusi jangan sampai nanti berdampak ke permasalahan sampah kota," kata Chanifah.
Chanifah menyebut lahan tempat SDN Pambudi Dharma berdiri merupakan bekas tempat pembuangan sampah sebelum TPA Leuwigajah yang juga ditutup karena mengalami bencana longsor.
"Sebetulnya, area TPST Sentiong itu dulunya adalah tempat pembuangan sampah sebelum (TPA) Leuwigajah. Makanya struktur tanahnya itu sebetulnya tidak kuat untuk bangunan sekolah," kata Chanifah.
Sementara saat ini, pihaknya masih menunggu kepastian soal rencana relokasi sekolah tersebut sebagai konsekuensi atas dampak negatif yang dirasakan siswa dan guru dari aktivitas TPST Sentiong.
"Kita masih menunggu realisasi rencana relokasi, sesuai dengan keputusan Pemkot Cimahi karena bangunan sekolahnya tidak layak berdiri di situ sebetulnya," ujar Chanifah.
Sementara itu, Pipit Sumiati, perwakilan orang tua siswa mengatakan keberatan jika memang ada rencana relokasi bangunan sekolah tersebut karena terganggu aktivitas TPST Sentiong.
"Kalau harus pindah ya keberatan, kebanyakan kan siswa warga di sekitar sini yang jauh dari sana sini. Solusinya paling minta supaya aktivitas TPST dimulai setelah anak pulang sekolah," kata Pipit.
(sud/sud)