Hujan Datang, Banjir Menerjang 3 Daerah di Jabar

Hujan Datang, Banjir Menerjang 3 Daerah di Jabar

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 06 Nov 2024 12:17 WIB
Banjir Rendam Rumah Warga di Kampung Cikupa dan Muara Bandung
Banjir di Bandung (Foto: Istimewa).
Bandung -

Puncak hujan pada November-April 2025 diprediksi bisa menimbulkan sejumlah bencana di Jawa Barat. Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin telah melakukan tinjauan ke titik bencana yang terjadi di Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan Kota Sukabumi, pada Selasa (5/11/2024) malam.

Bey mengatakan, bencana hidrometeorologi memang telah diprediksi BMKG. Ia pun mengimbau warga agar berhati-hati dan telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar langsung melakukan penanganan.

"Ya setelah ini saya ke Kabupaten Bandung dulu dan lanjut ke Kabupaten Sukabumi. Jadi memang pada intinya memang sudah diprediksi ya hujan ekstrim ini kami mohon pada seluruh warga Jawa Barat untuk berhati-hati apalagi kalau sedang terjadi hujan ekstrim ya seperti itu," kata Bey, Rabu (6/11/2024) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, bahwa evakuasi menjadi hal utama dan paling penting saat terjadi musibah. Bey juga mengatakan perlunya antisipasi yang paling cepat dan memungkinkan untuk segera dilakukan.

"Kalau terjadi banjir, evakuasi warga paling penting. Itu yang paling penting, evakuasi warga. Kalau memang masih ada waktu untuk melakukan pembersihan, pengerukan parit atau selokan, itu juga selalu dilakukan. Yang penting adalah kalau terjadi hujan ekstrim ingatkan warganya untuk berlindung tempat yang aman ya," imbau Bey.

ADVERTISEMENT

Sementara itu BPBD telah menggelar asesmen dan penanganan korban terdampak bencana. Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat menuturkan, laporan kejadian banjir dan longsor diterima BPBD Jabar terjadi di Kota Sukabumi pada pukul 18.55 WIB.

Laporan banjir limpasan terjadi di 44 titik, sedangkan delapan titik dilaporkan terjadi longsor. Sementara peristiwa longsor ada di Kebon Danas RT 02 RW 03 Kelurahan Karangtengah, dan peristiwa Tanggul Jebol ada di Gg gelatik II RT 04 RW 11 Kelurahan Gunpuy.

"Penyebabnya intensitas hujan yang tinggi, BPBD Kota Sukabumi telah berkoordinasi dengan BPBD Jabar untuk mengantisipasi dampaknya," ucap Hadi dalam keterangannya.

Selain itu, Hadi juga melaporkan banjir terjadi di beberapa titik di Kabupaten Garut pada Selasa sekitar pukul 14.30 WIB. BPBD Kabupaten Garut menerima laporan dari Kecamatan Cisurupan terkait kejadian bencana banjir.

Banjir ini disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi, yang menyebabkan air meluap ke jalan raya dan mengganggu akses lalu lintas. Material lumpur pasca banjir menyebabkan kendala sementara bagi kendaraan roda empat maupun roda dua.

"Air sudah mulai surut, pembersihan material lumpur sedang dilakukan pembersihan dengan alat berat oleh UPTD Bina Marga Provinsi," ujar Hadi.

Sementara banjir di Kabupaten Bandung terjadi di wilayah Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung pukul 20.00 WIB. Bencana diakibatkan hujan deras, debit air meluap dan membuat 55 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak banjir.

BPBD tengah berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir ke lokasi pengungsian yang aman. "Saat ini kebutuhan mendesak adalah obat obatan, selimut dan makanan siap saji atau sembako," tutur Hadi.




(aau/mso)


Hide Ads