CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau hotline lain yang bisa diakses selama 24 jam di D'Patens 24 (Dukungan Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24 jam) pada nomor 0811 979 10000.
Mengutip dari detikHealth, kematian akibat kesepian atau disebut 'godoksa' meningkat di Korea Selatan. Lebih dari setengahnya merupakan pria yang berusia 50-60 tahun.
Laporan Kementerian Kesehatan Korea Selatan 2024 menunjukkan terdapat 3.559 kematian akibat kesepian pada 2022. Kemudian pada 2023 tercatat ada 3.661 kasus. Jumlah tersebut terus meningkat dari 3.378 pada tahun 2021, 3.279 pada tahun 2020, dan 2.949 pada tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kematian karena kesepian pada pria (2.970) hampir lima kali lipat dari wanita (557) pada tahun 2022. Pria menyumbang 84,1 persen kasus pada tahun 2023, yang sekali lagi jumlahnya jauh lebih banyak daripada wanita.
Mereka yang berusia 60 tahun menyumbang jumlah terbesar selama dua tahun dibandingkan masyarakat dari kelompok usia lain. Jumlahnya masing-masing 1.110 kasus (31,4 persen) dan 1.146 kasus (31,6 persen).
Jumlah kematian karena kesepian yang dialami oleh mereka yang berusia 50-an merupakan yang tertinggi berikutnya, yakni 30,4 persen dan 30,2 persen dari total kematian pada tahun 2022 dan 2023. Apabila kematian karena kesepian yang dialami oleh mereka yang berusia 50-an dan 60-an digabungkan, jumlah tersebut merupakan lebih dari 60 persen dari semua kematian akibat kesepian.
Proporsi kematian karena kesepian di kalangan pria berusia 50-an dan 60-an sangat besar, mencakup 54,1 dan 53,9 dari seluruh kematian karena kesepian pada tahun 2022 dan tahun lalu, masing-masing.
Berdasarkan wilayah, kasus kematian karena kesepian paling banyak ditemukan di Provinsi Gyeonggi, Seoul, dan Busan. Sementara kota pusat Sejong mencatat kasus paling sedikit.
Menurut kementerian, perceraian, kematian pasangan, penyakit kronis, dan kerentanan perumahan diyakini menjadi penyebab meninggal kesepian bagi orang-orang berusia 50-an dan 60-an.
Sementara kesulitan mendapatkan pekerjaan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diyakini menjadi penyebab utama kematian karena kesepian bagi mereka yang berusia 20-an dan 30-an.
"Sebagian besar dari mereka yang meninggal sendirian ditemukan di rumah mereka oleh tuan tanah, petugas keamanan, atau pengelola gedung apartemen," menurut Kementerian, dikutip dari Korea Herald.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(suc/sud)