Wujud Vampir Berusia 400 Tahun yang Direkonstruksi Arkeolog

Kabar Internasional

Wujud Vampir Berusia 400 Tahun yang Direkonstruksi Arkeolog

Syanti Mustika - detikJabar
Sabtu, 02 Nov 2024 05:00 WIB
Kuburan kuno yang didiuga vampir di Desa Pien, Polandia
Kuburan kuno yang didiuga vampir di Desa Pien, Polandia. Foto: (dok ODNilsson/Facebook)
Bandung -

Arkeolog Polandi menemukan makam yang tak biasa pada dua tahun lalu. Di makam itu terkuburu jenazah dengan sabit di leher dan gembok di kakinya. Ilmuwan telah merekonstruksi wajah jenazah yang disebut sebagai vampir berusia 400 tahun itu.

Mengutip dari detikTravel, Jumat (1/10/2024), laporan CBS News menyebutkan makam tua itu ditemukan di Desa Pien. Jenazah wanita itu diperkirakan berusia 400 tahun. KKepercayaan kuno menyebut sabit di leher jenazah wanita itu untuk mencegah bangkit dari kematian.

"Ini sungguh ironis. Orang-orang yang menguburnya, mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegahnya bangkit dari kematian... kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk menghidupkannya kembali," kata arkeolog Swedia Oscar Nilsson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Nilsson mengatakan bahwa, menurut legenda, Zosia (panggilan peduduk setempat kepada pemilik kuburan ini) dikubur hanya dengan gembok. Namun, ketika penduduk desa mulai mengalami nasib buruk yang tidak dapat dijelaskan, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan lebih jauh.

"Mereka membuka kuburannya, menemukan gemboknya terbuka, dan dengan panik meletakkan bilah sabit tajam di lehernya. Kalau-kalau dia bangkit," tambah Nilsson.

ADVERTISEMENT

Praktik semacam ini menjadi umum di seluruh Polandia pada abad ke-17, sebagai respons terhadap wabah vampir yang dilaporkan.

Rekonstruksi wajah vampir berusia 400 tahunRekonstruksi wajah vampir berusia 400 tahun Foto: (OSCAR NILSSON - PROJECT PIEN/HANDOUT VIA REUTERS)

Rekonstruksi wajah vampir merupakan kolaborasi tim peneliti dari Universitas Nicolaus Copernicus di Torun dengan arkeolog Swedia Oscar Nilsson. Mereka menggunakan DNA, pencetakan 3D, dan tanah liat untuk merekonstruksi wajah Zosia.

Profesor Dariusz Polinski, yang memimpin tim peneliti dari Universitas Nicolaus Copernicus, mengatakan bahwa selain praktik menggunakan sabit, terkadang mayat dibakar, dilempari batu, atau kepala dan kakinya dipotong. Sebagai contoh, bulan lalu, para arkeolog mengumumkan mereka menemukan sisa-sisa 'anak vampir' yang dipenggal di Polandia.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada tahun 2022, Polinski mengatakan penemuan sisa-sisa Zosia membuatnya terdiam.

"Penemuan seperti itu, terutama di Polandia, sungguh mencengangkan, terutama sekarang, setelah berabad-abad kemudian," katanya.

Sementara itu, Magdalena Zagrodzka salah satu tim peneliti yang menemukan Zosia menyebut, jenazah wanita itu memiliki hiasan kepala sutra yang ditenun dengan benang emas dan perak. Hiasan di kepala atau topi yang dipakai jenazah tersebut menandakan status sosial yang tinggi.

Peniliti lantas membuat replika tengkorak hasil cetakan 3D untuk merekonstruksi wajah vampir wanita itu. Cetakan 3D dibuat dengan berdasarkan usia, berat, dan detail lainnya untuk membentuk otot dan wajah.

"Saya terbiasa merekonstruksi wajah. Tetapi dalam kasus ini, saya juga ingin mengembalikan martabat manusianya " kata Nilsson,

Artikel ini telah tayang di detikTravel.

(sym/sud)


Hide Ads