Nama ASN Sukabumi dan Anak-Istri Dicatut Jadi Anggota Parpol

Nama ASN Sukabumi dan Anak-Istri Dicatut Jadi Anggota Parpol

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 01 Nov 2024 16:00 WIB
Ilustrasi KTP
Ilustrasi (Foto: Dok.Inet)
Sukabumi -

Satu orang aparatur sipil negara (ASN) bersama tiga anggota keluarganya di Kota Sukabumi, dicatut sebagai anggota partai politik (parpol). Hal itu diketahui setelah salah satu dari mereka melakukan pengecekan secara mandiri melalui website cek anggota dan pengurus partai politik calon peserta pemilu.

Salah satu korban, Endesh Slamet (57) warga Baros, Kota Sukabumi mengatakan, kronologi pencatutan itu terjadi saat anaknya hendak mendaftar sebagai PPPK Guru. Namun, sebelum mendaftar ia mengecek terlebih dahulu nomor induk kependudukan (NIK) dalam sipol (sistem informasi partai politik).

"Pertamanya anak saya itu kan lagi PPG selesai tinggal nunggu kelulusan tapi kata dosen pembimbingnya cobalah ikut ke PNS atau ke PPPK. Setelah itu dari teman-temannya kumpul coba dulu masukin dulu takut jadi anggota partai karena temannya yang di Bandung ada yang masuk (anggota parpol)," kata Endesh kepada detikJabar, Jumat (1/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melakukan pengecekan mandiri, ternyata nama anaknya terdaftar sebagai anggota salah satu parpol. Kemudian, ia pun mengecek kembali dengan memasukkan seluruh NIK keluarga termasuk Endesh yang merupakan ASN di SMK 1 Kota Sukabumi.

"Dilihat betul jadi anggota partai. Coba nama saya, ayahnya sama nama ibunya, sama nama kakaknya. Ternyata sama satu keluarga empat orang jadi anggota parpol di sipol itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia pun mengadukan hal itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejauh ini, ia sudah melakukan komunikasi namun belum mendapatkan tanggapan.

"Kemarin dioper ke ketuanya, saya sudah komunikasi dengan ketuanya minta dicabut tapi sampai saat ini belum ada tanggapan artinya belum ada jawaban yang pasti dicabut atau tidaknya," kata dia.

Endesh menuturkan, selama ini ia tidak pernah terikat ataupun ikut campur dalam kegiatan partai politik tersebut. Bahkan, dia juga tak mengenal partai itu dan menganggap hal ini merugikan keluarganya.

"Jadi PPPK kan buka lagi November takutnya (anak) gagal lagi gitu. Saya juga nggak kenal orangnya," ungkapnya.

Dia berharap, pencatutan namanya dan keluarganya dapat segera dicabut. "Harapannya sih pengen cepat dicabut kasihan anak saya semuanya sarjana dunia pendidikan mau nyoba-nyoba takutnya tersendat karena statusnya anggota partai," tutupnya.




(dir/dir)


Hide Ads