Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (31/10/2024). Mulai dari pengakuan selebgram di Majalengka yang promosikan judi online hingga Dugaan korupsi pembangunan gedung Setda Cirebon
Berikut rangkumannya di Jabar Hari Ini:
Pengakuan Selebgram Majalengka Tergiur Duit Iklan Judol
Selebgram asal Kabupaten Majalengka berinisial DIN ditangkap karena mempromosikan situs judi online (Judol). DIN, tertunduk lemas saat dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus Judol di halaman Sat Reskrim Polres Majalengka, Kamis (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar di lokasi, DIN tampak menggunakan rompi oranye dan masker. Wanita berusia 24 tahun itu, bungkam saat diajak berinteraksi oleh Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Tito Witular dihadapan wartawan. "Bisa dijelaskan alasan mempromosikan situs judi online?," tanya Kasat.
DIN hanya memberikan gestur geleng-geleng kepala. Dia enggan memberikan penjelasan terkait kasus yang menjeratnya itu. Selesai konferensi pers, wanita tersebut lalu kembali digiring ke dalam ruangan. detikJabar pun sedikit melobi Kasat agar bisa berbincang dengan tersangka. Kepada detikJabar, DIN mengaku sangat menyesali atas perbuatannya itu. "Menyesal banget," kata DIN saat berbincang dengan detikJabar.
Dia mengaku tak mengetahui jika perbuatannya itu melanggar hukum. Dia berjanji tak akan menerima endors sembarangan di kemudian hari. Untuk diketahui, DIN ditangkap karena mempromosikan situs Judol melalui InstaStory nya.
"Nggak tahu dampaknya bakal kayak gini. Iya menyesal (nggak bakal terima endorse Judol lagi)," ujar dia.
Adapun alasan dirinya menerima endorse situs Judol, yakni untuk biaya tambahan hidup. Dia menerima upah sekitar Rp150-200 ribu per minggu dari hasil promosi situs Judol. Kegiatan sehari-hari DIN selain menjadi selebgram, dia juga menjadi penjaga toko. "Buat tambah-tambah aja. Gaji di tempat kerja UMK, (nggak cukup) karena ada cicilan juga," ucapnya.
DIN menerima endors situs Judol tak hanya kali ini saja. Sejak April 2024, dia juga sudah aktif mempromosikan situs Judol. "Nggak tiap hari. Kadang ada yang nawarin, kadang nggak, kadang juga saya ditolak," jelasnya.
Selain DIN, polisi juga berhasil menetapkan satu tersangka lagi dalam kasus tersebut. AZ (22) adalah seorang tersangka yang ditangkap dari hasil pengembangan kasus DIN. Dia berperan mencari talent promotor situs Judol. AZ berperan menjadi agen iklan situs Judol sejak Februari 2024. Dia mengambil pekerjaan tersebut demi tambahan biaya kuliah.
Seperti yang diketahui, AZ merupakan warga Depok. Saat ini dia kuliah di salah satu kampus yang berada di Jakarta. "Kemarin karena lagi skripsian, lumayan buat nge-print skripsi. Sekarang semester 8," ujar dia.
Dia mendapat upah menjadi agen iklan situs Judol sekitar Rp50-100 per hari. Upah itu dia dapatkan dari talent atau promotor situs Judol. "Dapet fee nya dari talent. Nggak banyak, sehari-hari aku cuman bisa dapet Rp100 ribu atau Rp50 ribu. Karena 1 talent aku cuman potong Rp20 ribu atau Rp50 ribu," jelasnya.
Saat ini AZ mempunyai kurang lebih 20 talent situs Judol. Tidak ada cara khusus AZ merayu para talent agar bergabung dengan bisnis haramnya itu. "Ada grup WhatsApp khusus endors Judol. Nawarinnya lewat grup itu aja," ucapnya.
Atas perbuatannya, mereka dijerat Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan UU Nomor 11Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia terancam hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda Rp 10 Miliar.
Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Tito Witular mengatakan pihaknya akan terus komitmen dalam memberantas praktik Judol di Majalengka. Oleh karena itu, patroli siber pun akan terus digencarkan.
"Pemberantasan praktik judi online merupakan atensi skala nasional. Oleh karena itu kami akan gencar melakukan patroli siber untuk memberantas praktik-praktik judi online di wilayah hukum Polres Majalengka," tegas Tito.
Kejari Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Setda Cirebon
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon tengah mengusut dugaan korupsi pada pembangunan gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon. Saat ini, kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan.
Pada Kamis (31/10), Kejari Kota Cirebon menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan fisik pada gedung Setda Kota Cirebon. Pemeriksaan tersebut dilakukan mulai basemen hingga lantai atas gedung Setda.
Kajari Kota Cirebon, Muhammad Hamdan melalui Kasi Intel Slamet Haryadi mengatakan, pemeriksaan fisik gedung setda ini dilakukan sebagai bagian dalam proses penyidikan dugaan korupsi pada pembangunan gedung tersebut.
"kita melaksanakan pengecekan fisik gedung Setda yang dibangun tahun 2016-2018. Untuk saat ini tim bersama pihak-pihak terkait melakukan pengecekan secara visual, mulai dari basemen sampai dengan lantai atas. Nanti selanjutnya ahli bisa menentukan metode pemeriksaan fisik maupun penghitungan volume yang dilaksanakan oleh ahli konstruksi," kata Slamet di Kota Cirebon, Kamis (31/10/2024).
Slamet belum dapat menyampaikan secara detail terkait hasil dari proses pemeriksaan fisik gedung Setda Kota Cirebon. Namun, kata dia, pihaknya telah memiliki beberapa catatan dari hasil pemeriksaan tersebut.
"Itu sebenarnya belum bisa kita sampaikan. Tapi intinya secara visual ada beberapa catatan untuk nantinya akan diuji pada saat pemeriksaan ke depan," kata dia.
Slamet menuturkan, pemeriksaan fisik gedung setda ini merupakan rangkaian dari proses penyidikan dugaan korupsi pada pembangunan gedung tersebut. "Kita sudah sampaikan bahwa ini ada dugaan penyimpangan dalam pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon. Kita lihat nanti arahnya, kalau seandainya nanti sudah lebih terang. Makanya kita melakukan penyidikan ini untuk dapat lebih terangnya permasalahan ini," kata Slamet.
"Apakah nanti ada temuan penyalahgunaan kewenangan atau perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan potensi kerugian negara, nanti akan kita dalami. Untuk tahapannya sudah penyidikan," kata dia menambahkan.
Sejauh ini, Kejari Kota Cirebon juga telah memeriksa sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait dengan dugaan korupsi pembangunan gedung Setda Kota Cirebon. Slamet belum menyebut secara jelas siapa saja yang telah diperiksa terkait dengan dugaan kasus korupsi tersebut.
"Untuk pemeriksaan sejauh ini lebih kurang dua puluhan orang. (Yang dimintai keterangan) pihak-pihak terkait pelaksanaan. Mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, termasuk juga mungkin panitia pengadaan, semua sudah kita mintai keterangan lebih dulu," kata Slamet.
Denda 1 M untuk Tukang Kopi Pengepul Judol
Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota menangkap seorang pemilik warung kopi di sekitar Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Selain jualan kopi pria berinisial HAM (42) ini nyambi menjadi pengepul praktek judi online.
Akibat aksi tersebut, HAM yang merupakan warga Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya itu harus mendekam di sel tahanan Mapolres Tasikmalaya Kota.
"Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan tim gabungan Satreskrim, telah berhasil melakukan upaya penangkapan terhadap tersangka pelaku judi online," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono didampingi Kasat Reskrim AKP Herman Saputra, Rabu (30/10).
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 1 unit ponsel, kartu ATM dan beberapa lembar rekapan angka taruhan pelanggannya.
"Tersangka dijerat dengan pasal 27 junto pasal 45 Undang-undang ITE. Selain itu dijerat dengan pasal 303 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," kata Joko.
Sementara itu AKP Herman menjelaskan tersangka sehari-hari berjualan kopi dan makanan di sekitar Pasar Cikurubuk. Namun disela aktivitasnya dia juga menampung jasa pemasangan taruhan judi online jenis toto gelap alias togel.
"Ya dapat dikatakan pengepul, dia menampung taruhan dari pemasang. Oleh tersangka taruhan itu kemudian ditaruhkan di sebuah situs judi online," kata Herman.
Atas aktivitasnya itu, tersangka mendapatkan jasa dari pemasang. Selain itu jika pemasang menang taruhan, dia akan mendapatkan komisi 20 persen.
"Setiap hari puluhan sampai ratusan penjudi menggunakan jasa tersangka, kalai omzetnya variatif," kata Herman.
Dia menambahkan sasaran atau penjudi yang menggunakan jasanya mayoritas merupakan kalangan bawah. Yakni warga yang keranjingan togel, tapi tak punya gadget atau gaptek, yang tak punya rekening bank dan lainnya. Sehingga mereka memilih menggunakan jasa tersangka.
"Ya kalangan pemasangnya kalangan bawah, yang kecanduan judi togel," kata Herman.
Djanur Mundur dari Persikabo
Persikabo 1973 mengumumkan nasib pelatih kepala Djajang Nurjaman setelah putaran pertama Liga 2 2024/2025. Djanur, sapaan akrabnya, memutuskan mundur dari kursi kepelatihan dan kini resmi berpisah dengan Laskar Padjajaran.
Mundurnya Djanur diumumkan Persikabo 1973 di akun Instagram resminya, @officialpersikabo. Djanur gagal memenuhi ekspetasi supaya Persikabo bisa bersaing untuk naik kasta lagi ke Liga 1.
"Hatur nuhun Coach @djanur_16 atas dedikasinya untuk Persikabo 1973 selama ini," tulis akun Instagram @officialpersikabo sebagaimana dikutip detikJabar, Kamis (31/10/2024).
Perjalanan Djanur bersama Persikabo pertama kali dimulai pada awal kompetisi Liga 1 musim 2022/2023. Laskar Padjajaran saat itu menunjuknya setelah Djanur menukangi Barito Putera selama 2 musim.
Namun sayang, di awal kariernya, Djanur dan Persikabo memutuskan kerja sama di tengah jalan. Djanur berpisah pada putaran kedua Liga 1 2022/2023, setelah hanya setengah musim menukangi Persikabo.
Kemudian setelah itu, muncul kabar mengejutkan kembali dari Djanur dan Persikabo. Djanur ditunjuk lagi untuk menangani Laskar Padjajaran di 6 pertandingan tersisa Persikabo pada Liga 1 musim 2023/2024.
Djanur ditunjuk untuk menggantikan Aji Santoso yang gagal membawa Persikabo bertahan di Liga 1. Tapi yang terjadi kemudian, Djanur juga tak bisa berbuat banyak karena di akhir musim Persikabo degragasi ke Liga 2.
Meski turun kasta, Djanur ternyata memilih bertahan bersama Persikabo. Ambisi untuk membawa Laskar Padjajaran naik lagi ke Liga 1 jadi salah satu alasan untuk Djanur mau bertahan sebagai pelatih kepala.
Namun sayang, perjalanan Djanur dan Persikabo kembali tak semulus yang diharapkan. Di dua laga awal, Persikabo mengalami kekalahan beruntun atas PSPS Pekanbaru (1-3) dan Persiraja Banda Aceh (2-4).
Persikabo sempat mencoba bangkit dengan memetik kemenangan saat mengalahkan Dejan FC 5-2. Tapi kemudian, petaka datang setelah Persikabo dalam lima pertandingan beruntun menelan kelalahan.
Alhasil, kini Persikabo terbenam di dasar klasemen atas posisi ke-8 Grup 1 Liga 2. Persikabo hanya bisa mengoleksi 3 poin dari 8 pertandingan yang dimainkan.
"Coach Djajang Nurdjaman berpisah dengan Persikabo 1973 setelah resmi mengundurkan diri dari jabatan Pelatih Kepala," tutup unggahan akun @officialpersikabo.
Kesaksian IRT Saat Dibegal-Diancam Celurit
Peristiwa pembegalan menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial Y (37), warga Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Pembegalan itu nyaris mengancam nyawa Y beserta anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun.
Aksi itu terjadi di Jalan Bencoy, Kampung Cijeruk, Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (30/10/2024) pukul 03:15 WIB. Sebelum kejadian pembegalan, Y beserta anaknya sedang mengantar suaminya ke Jalan Jalur Lingkar Selatan untuk bekerja di Jakarta.
"Kronologisnya saya bawa anak dibonceng di depan mau pulang setelah antar suami mau kerja ke Jakarta. Pas di jalan saya dihadang dari depan sama tiga orang, saya juga panik saat itu," kata Y kepada detikJabar, Kamis (31/10/2024).
Dia mengatakan, tiga pria tak dikenal itu menggunakan satu sepeda motor dan membawa senjata tajam jenis celurit. Motor yang dikendarainya dipegang salah satu pelaku dan pelaku lainnya mengacungkan celurit ke arah korban.
"Dia bawa celurit terus mengarahkan celurit ke saya sambil minta motor, saya refleks pas dia ngeluarin celurit, saya dorong anak ke pinggir. Daripada nyawa jadi taruhan, ya sudah saya kasih saja tanpa ngelawan," ujarnya.
Dia mengatakan, kondisi jalanan saat itu masih sepi. Adapun satu motor melintasi jalan itu, namun menghiraukan korban yang sedang diancam pelaku.
"Ada motor satu ngelewat cuma kayanya takut karena ngelihat celurit gede. Dulu juga pernah diantar jam segitu dan ramai banyak yang berangkat kerja, cuma Rabu kemarin sepi banget, makanya nggak takut karena sudah biasa, tahu-tahu ada yang ngadang," kata dia.
"Teriak terlalu takut karena dia juga ancam mau selamat atau nggak, serahin motor. Daripada nyawa hilang ya sudah kasih motor, motor diambil baru saya bisa teriak," sambungnya.
Usai kejadian tersebut, beberapa warga pun menghampiri korban dan anaknya. Saat itu, korban diarahkan untuk mendatangi Polres Sukabumi Kota, namun korban meminta agar diantarkan ke suaminya dengan harapan sang suami belum berangkat ke Jakarta.
"Yaudah bu langsung ke Polres saja katanya. Saya kepikiran suami mudah-mudahan belum berangkat. Sedangkan saya nggak bawa handphone, kunci rumah ikut di motor, saya minta tolong anterin ke depan ternyata suami saya lari nyamperin saya karena dia juga melihat motor sudah dipakai sama orang," ungkapnya.
"Suami saya lihat motornya dipakai, terus teriak, celuritnya malah di seret ke aspal. Pas lihat ada celurit suami ngeuh gimana istri dan anak, dia lari. Pas lari saya ke situ pakai motor warga baru laporan ke Polsek," tambah Y.
Atas peristiwa tersebut, Y beserta anaknya masih mengalami syok. Selain itu, mereka juga mengalami kerugian sebesar Rp7 juta. Dia juga menyerahkan seluruh proses hukum kepada kepolisian, berharap pelaku segera ditangkap agar tak ada lagi korban serupa.
"Saya serahkan ke polisi saja, biar nggak ada korban lagi," tutupnya.
Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, kasus itu masih dalam penanganan kepolisian.
"Saat ini kami telah mengamankan TKP, memeriksa sejumlah saksi-saksi, mencari bukti petunjuk rekaman CCTV dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Para terduga pelaku diduga melanggar pasal 365 KUHPidana," kata Ade.
(bba/mso)