Skema Baru Kota Bandung untuk Kurangi Kiriman Sampah ke TPA Sarimukti

Skema Baru Kota Bandung untuk Kurangi Kiriman Sampah ke TPA Sarimukti

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 28 Okt 2024 22:30 WIB
Pengangkutan sampah di Kota Bandung.
Ilustrasi sampah di Bandung (Foto: Bima Bagaskara)
Bandung -

Kota Bandung mulai menerapkan skema baru untuk mengatasi persoalan sampah yang kian bermasalah. Skema baru itu yakni menerapkan tagline 'Tidak Dipilah Tidak Diangkut' yang dimulai hari ini, Senin (28/10/2024) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Lewat skema itu, Pemkot Bandung ingin memperkuat komitmen penurunan ritase kiriman sampah ke TPA Sarimukti dari 172 menjadi 140 ritase per hari. Nantinya, sampah yang ada di TPS harus sudah dipilah antara organik dan anorganik. Jika tidak, petugas tidak akan mengangkut sampah dari TPS.

Pj Wali Kota Bandung, A Koswara mengatakan, untuk mengatasi masalah sampah diperlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mengolah sampah dari hulu. Dia menyebut upaya itu telah berhasil di 383 RW di Kota Bandung yang menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kota Bandung ini sudah dilakukan hal yang bagus dan berhasil. Contohnya itu ada 22,5 persen dari seluruh RW yang ada di Kota Bandung yang sudah berhasil mengelola sampah. Residunya itu sisanya saja, tinggal 30 persen. Artinya ini pernah dilakukan program kebijakan pengurangan di hulu," ujar Koswara dalam keterangannya.

Koswara menuturkan, 383 KBS itu harus jadi role model dan dapat diikuti oleh 1596 RW lain di Kota Bandung. Jika berhasil, pengurangan sampah bisa berada di angka 70 persen dari 1.800 ton per hari yang saat ini diangkut ke TPA Sarimukti

ADVERTISEMENT

"Artinya, total sampah Kota Bandung tersisa sekitar 540 ton saja yang harus diangkut ke TPA," ujarnya.

Koswara juga mengungkapkan, para Camat di Kota Bandung akan menjadi bagian dari Satgas penanganan sampah. Camat kata dia harus bertanggungjawab untuk mengerahkan aparat kewilayahan berjaga di TPS-TPS demi memastikan tagline Tidak Dipilah Tidak Diangkut berjalan.

"Dengan semua yang kita lakukan, ini bisa menjadi sebuah langkah ke depan bagi Pemkot Bandung untuk merespon semua persoalan perkotaan," tegas Koswara.

Sementara Pj Sekda Kota Bandung selaku Ketua Satgas Penanganan Sampah Kota Bandung, Dharmawan menargetkan pengurangan sampah minimal 30 persen ke TPS, dari masing-masing Kecamatan dan Kelurahan.

Ia menegaskan, hal ini harus tercapai dengan berbagai upaya. Kunci suksesnya adalah pemilahan sampah di rumah tinggal atau sumber, dan di setiap cluster, yang apabila optimal maka setengah masalah sudah teratasi.

"Rencana kerja detail secara paralel terus disusun, tagline tidak dipilah tidak diangkut dimulai hari Senin pada 28 Oktober 2024. Ini bertepatan dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda," singkat Dharmawan.




(bba/dir)


Hide Ads