Bangunan labolatorium komputer SMPN 3 Tanggeung, Cianjur, Jawa Barat ambruk. Beruntung ambruknya bangunan yang baru berusia 2 tahun itu terjadi setelah kegiatan belajar selesai sehingga tidak menimbulkan korban.
Momen ambruknya bangunan lab komputer itu pun berhasil diabadikan oleh warga sekitar. Dalam video berdurasi 49 detik itu terlihat atap bangunan sudah melengkung lantaran fondasi pada langit-langit yang tak lagi mampu menahan beban genting. Tidak lama kemudian bangunan lab komputer tersebut ambruk rata dengan tanah.
Kepala SMPN 3 Tanggeung Ernawati mengatakan peristiwa ambruknya bangunan lab komputer terjadi pada Jumat (25/10/2024) siang sekitar pukul 13.00 WIB. "Kejadiannya dua hari lalu, tapi viral kemarin di media sosial. Ambruknya sekitar pukul 13.00 WIB," kata dia, Minggu (27/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, bangunan tersebut dibangun pada 2022 lalu dengan peruntukan lab komputer. Namun sejak 6 bulan terakhir sudah tak digunakan lantaran fondasi pada atap bangunan sudah rapuh dan dikhawatirkan ambruk sewaktu-waktu.
"Saya pindah ke sekolah ini enam bulan lalu. Kondisi bangunannya sudah rusak, nyaris ambruk. Makanya saya langsung pindahkan seluruh unit komputer di lab, dan ruangan tersebut tidak lagi digunakan. Karena khawatir ambruk menimpa para siswa. Betul saja kemarin lusa ambruk," kata dia.
Beruntung ambruknya bangunan tersebut terjadi setelah para siswa bubar sekolah, sehingga tak ada korban luka ataupun jiwa. "Saat kejadian sudah tidak ada kegiatan belajar, karena hari Jumat kan setengah hari. Jadi tidak ada korban. Barang-barang juga sudah dipindahkan," kata dia.
Dia memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal pascaambruknya bangunan tersebut. "Enam rombel dari kelas 1 sampai kelas 3 masih berjalan normal. Karena ruang kelas untuk belajar tidak terdampak," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Ruhli, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim ke sekolah tersebut untuk memastikan penyebab ambruknya bangunan yang baru beberapa tahun dibangun tersebut.
"Kita masih evakuasi penyebab pastinya. Sementara diduga akibat bencana alam karena belakangan kan terjadi beberapa kali gempa, diduga jadi pemicu juga selain dari kualitas kontruksi," kata dia.
Ruhli menyebut bangunan tersebut akan segera diperbaiki agar aktivitas belajar mengajar di SMPN 3 Tanggeung bisa berjalan normal. "Meskipun bukan ruang kelas tapi tetap dibutuhkan untuk memaksimalkan pembelajaran. Rencananya bangunan tersebut akan dibangun kembali di tahun depan," pungkasnya.
(iqk/iqk)