Sore itu sebuah pesan masuk ke telepon seluler milik Miki, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, bentukan BPBD Kabupaten Sukabumi. Isi pesannya soal penemuan mayat di dalam selokan air, tepat di wilayah tugasnya.
Pesan itu dikirim aparat Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak. Mereka meminta bantuan untuk proses evakuasi, karena kondisi mayat itu berada di jurang selokan air, setinggi antara 3 sampai 4 meter dari jalan raya permukiman setempat.
"Itu pihak desa melapor kaitan proses evakuasi, karena kondisinya curam, membutuhkan evakuasi khusus, kami ke sana dengan petugas polsek. Kondisinya vertikal tinggi sangat curam," kata Miki kepada detikJabar, Selasa (22/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi tempat ditemukannya jasad Laras berada di sebuah selokan air yang kering. Saat ditemukan kondisi pepohonan hingga semak yang rimbun membuat pandangan langsung ke dalam selokan terhalang. Saat dilihat detikJabar, lokasi itu jauh lebih bersih, tidak ada lagi semak-semak rimbun, hanya garis polisi yang masih terlihat membentang.
Rumah bercat biru berada tidak jauh dari lokasi tersebut. Pemilik rumahlah yang pertamakali curiga dengan keberadaan jasad Neng Laras, karena bau menyengat tercium dari arah selokan.
"Ditemukan oleh pemilik rumah, Bu Miroh posisinya di selokan depan rumah beliau, kalau keterangan dari banyak warga setempat itu masih sauadaranya juga. Kondisi selokan itu rimbun dan dalam, kalau posisi jalan kaki atau jalan di motor enggak kelihatan, harus mepet dulu ke pinggirnya," tutur Miki.
Saat itu, pemilik rumah sedang menyapu halaman. Sampai kemudian hidungnya mencium bau tak sedap, saat dicari jasad Neng Laras ditemukan.
"Posisi jenazah saat ditemukan tertindih kendaraan roda dua. Saat itu jenazah dievakuasi oleh pihak keluarga dan langsung dibawa ke rumah duka," tutur Miki.
Seperti diketahui, saat itu salah seorang kerabat korban memang langsung melakukan evakuasi dan tidak menunggu kedatangan petugas. Keluarga mengenali jasad itu dari motor yang menindih tubuh korban.
Hal itu juga sempat diutarakan Iptu Asep Suhriat, Kapolsek Nagrak beberapa waktu lalu. Menurut Asep, identitas korban segera terungkap setelah salah seorang keluarga mengkonfirmasi mayat itu sebagai keponakannya.
"Saat kejadian ada paman korban yang mengecek ke lokasi, sepeda motor yang ditemukan adalah milik keponakannya bernama Neng Laras, korban sendiri dinyatakan hilang dari rumah sejak sejak Minggu (13/10/2024). Saat itu, keluarga memutuskan untuk mengevakuasi jenazah meskipun sempat diminta oleh aparat desa agar menunggu pihak kepolisian," jelas Asep kala itu.
Berdasarkan keterangan Mimih, nenek Neng Laras yang mendapat informasi dari teman yang terakhir bersama korban. Neng Laras diduga dalam perjalanan pulang pada hari Minggu (13/10/2024), dari titik lokasi jarak dari tempat korban ditemukan hingga rumah sejauh 2 hingga 3 kilometer.
Meskipun ada rumah, jalanan tersebut dikenal sepi, jarang ada orang meilntas selain warga setempat. Korban terakhir dilihat sekitar pukul 13.00 WIB, membelokan motornya dari arah Karang Tengah Cibadak ke Jalan Permukiman Cirendeu-Ciheulang Tonggoh, sementara temannya melanjutkan perjalanan.
"Katanya hayu (ayo) pulang takut si (menyebut nama pacarnya) menjemput, katanya sedang main futsal. Cucu saya dan temannya itu pulang bareng, sampai daerah Karang Tengah berpisah di pertigaan Cirendeu selepas itu tidak melihat lagi," beber Mimih menirukan cerita teman cucunya yang melakukan komunikasi terakhir, percakapan itu sempat menyinggung nama sang pacar.
(sya/mso)