Sampah Bermasalah, TPS di Kota Bandung Mulai Overload

Sampah Bermasalah, TPS di Kota Bandung Mulai Overload

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 21 Okt 2024 14:18 WIB
Kondisi TPS Ciwastra yang mulai overload
Kondisi TPS Ciwastra yang mulai overload (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Masalah sampah semakin jadi sorotan di Kota Bandung. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) mulai mengalami overload dan hampir tidak mampu lagi menampung volume sampah.

Salah satu TPS yang mengalami overload berada di dekat Pasar Ciwastra, Kota Bandung. Di sana, sampah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap. Masalah ini harus segera ditangani Pemerintah Kota Bandung.

Petugas di TPS memang tidak berdiam diri membiarkan sampah menumpuk. Mereka terus mengangkut sampah di TPS, ke dalam truk untuk dibuang ke TPA Sarimukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pembatasan ritase membuat tidak semua sampah bisa terangkut. Alhasil, sampah di TPS Ciwastra semakin hari semakin banyak. Diketahui, kapasitas TPS Ciwastra hanya mampu menampung 100 meter kubik. Sementara saat ini, jumlahnya sudah mencapai sekitar 250 meter kubik.

"TPS sudah overload, jadi sebetulnya harus ada pemilahan dari warga. Terus armada ditambah karena yang buang ke sini dari dua Kecamatan Rancasari sama Buah Batu," kata ucap pengawas TPS Ciwastra, Elvian Darwis di lokasi, Senin (21/10/2024).

ADVERTISEMENT

Elvian menuturkan, sejak diberlakukan pembatasan ritase sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti, tidak semua sampah di TPS Ciwastra bisa terangkut setiap hari. Karena itu, dia mengharapkan adanya kesadaran warga untuk memilah sampah sebelum dibuang ke TPS.

"Tiap hari (jumlah sampah) berubah-ubah, kemarin sisa 6 tronton 25 kubik. Sehari 100 kubik, jadi harus ada pemilahan organik sama anorganik," ujarnya.

Untuk meminimalisir penumpukan, pengelola TPS Ciwastra berupaya mengolah sendiri sampah dengan mesin gibrik yang ada. Sehingga, sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti hanya residunya saja.

Namun upaya itu belum maksimal mengingat keterbatasan pengolahan sampah dengan mesin gibrik dan terus bertambahnya sampah yang masuk dari masyarakat.

"Paling diolah di sini pakai pembakaran mesin gibrik, jadi dipilah sama pengelola TPS, kalau yang dibuang ke TPA sampah residu," ucap Elvian.

"Sehingga DLH Kota Bandung harus menyarankan ke warga ada pemilihan, dan ada bank sampah jadi ngurangi ke TPS dan pengangkutan ke Sarimukti," tandasnya.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads