Setianya Isaq Jual Majalah Lawas di Palasari Bandung

Serba-serbi Warga

Setianya Isaq Jual Majalah Lawas di Palasari Bandung

Muhammad Jadid Alfadlin - detikJabar
Senin, 21 Okt 2024 06:00 WIB
Tumpukan majalah dan buku di Toko Buku Riska, Pasar Buku Palasari, Kota Bandung. Sabtu (19/10/2024).
Tumpukan majalah dan buku di Toko Buku Riska, Pasar Buku Palasari, Kota Bandung. Sabtu (19/10/2024). (Foto: Muhammad Jadid Alfadlin)
Bandung -

Majalah pernah mengalami masa puncak kejayaannya pada beberapa puluh tahun silam. Ribuan bahkan puluhan hingga ratusan ribu eksemplar majalah dapat dicetak setiap minggunya untuk memenuhi permintaan para pembacanya.

Tak jarang pada masa kejayaannya, kehadiran majalah menjadi suatu hal yang amat dinantikan. Oleh sebab itu, apa yang termuat di majalah pun biasanya kelak menjadi sesuatu yang diperbincangkan secara masif oleh khalayak umum.

Namun, seiring berjalan waktu, pamor majalah pun kian meredup seiring dengan munculnya berbagai teknologi yang kian memudahkan proses perbesaran informasi. Tak sedikit perusahaan terkait majalah atau media dengan basis pemberitaan di majalah turut terkena dampaknya hingga akhirnya terpaksa untuk gulung tikar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peredaran majalah di pasaran pun kian tenggelam. Tak banyak yang tersisa dari tulisan-tulisan berupa reportase yang biasanya terbit rutin mingguan ini. Terlebih untuk majalah-majalah lawas, kebanyakan justru berakhir menjadi tumpukan kertas di tempat sampah, di tempat loak dan mungkin ditemukan hingga terselamatkan oleh para penjual buku di Pasar Palasari.

Hal terakhirlah yang dilakukan oleh Isaq Supriatna (49) sehari-hari di Pasar Palasari. Sebagai penjual majalah-majalah lawas bekas, Isaq menghidupkan kembali majalah-majalah tersebut tak hanya sebagai tumpukan kertas biasa, melainkan juga sebagai majalah yang juga dihargai dari tulisan di dalamnya.

ADVERTISEMENT

Ia telah berjualan buku sejak tahun 1987 di Pasar Palasari. Sehari-harinya pria yang kerap memakai kopiah dan kemeja batik ini menghabiskan waktunya di toko buku dengan nama Riska yang ia miliki. Tumpukan buku terlihat mengitari bagian depan toko tersebut. Cat hijau yang mulai berdebu, menyebabkan tulisan TB Riska yang tergambar di bagian atas depan toko pun terlihat usang oleh debu yang menutupinya.

Isaq sigap mengeluarkan stok-stok majalah yang ia punya. Sesuai dengan yang tertulis di papan yang menggantung pada bagian depan toko, tersedia berbagai jenis majalah dari mulai majalah tempo hingga majalah-majalah musik lawas yang bisa ditemukan di tokonya.

Di masa sekarang, Isaq sendiri mengaku tak mudah mendapatkan stok-stok majalah lawas bekas. Selain karena telah banyaknya perusahaan media dan majalah yang telah gulung tikar, cukup sulit baginya untuk bisa melacak majalah-majalah lawas yang telah lama tak muncul di permukaan. Terlebih, saat ini pun Isaq tak lagi secara aktif berkelana sendiri majalah-majalah tersebut, ia hanya menunggu kiriman dari orang yang semakin hari semakin tak tentu kapan datangnya.

"Gak tentu, yang banyak yang nyari atau yang lain-lainnya, semuanya aja ditampung dulu kalo ada. Majalah apa aja, apalagi sekarang mah susah, jarang ada yang jual sekarang," ungkap Isaq sembari merapikan dan membersihkan tumpukan buku dari debu dengan kemoceng yang ia genggam.

Dari segi peminatnya sendiri, meski tak sebanyak pada masa jayanya dulu, diakui Isaq masih ada saja orang-orang yang datang guna mencari majalah lawas. Hal itu pula lah yang membuatnya tetap memilih menjual majalah-majalah lawas tersebut. Dengan rentang harga dari belasan hingga puluhan ribu tergantung seri dari majalahnya, Isaq masih mampu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya ini.

Peminatnya pun kini beragam, dari mulai bapak-bapak yang ingin kembali membaca majalah, hingga anak-anak sekolah dan kuliahan yang mencari majalah untuk keperluan tugas pernah mampir dan membeli majalah di toko milikinya. Meski tak seramai dulu, Isaq pun tetap yakin akan terus berjualan majalah lawas bekas ini untuk kedepannya.

"Ya diusahakan, paling gak nyari-nyari dulu dari loak-loakan gitu," ujar Isaq.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads