.webp)
4 orang santri penghafal Al-Qur'an meninggal dalam kecelakaan tunggal di Tol Bawen-Ungaran pada Jumat (18/10/2023). Insiden itu terjadi saat para santri dari Ponpes Islamic Center Bin Baz Jogja itu hendak mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Semarang.
Kasat Lantas Polres Semarang AKP Lingga Ramadhani mengatakan kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
"TKP-nya 432+600 jalur B. Terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Info awal laka tunggal, untuk korban sudah dievakuasi di RSUD Ungaran," kata Lingga saat seperti dikutip dari detikJateng, Jumat (18/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Suasana area ruang jenazah RSUD Ungaran, Kelurahan Genuk, Kecamatan Semarang Barat, Kabupaten Semarang, Jumat (18/10/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng |
Ia memaparkan, peristiwa nahas tersebut terjadi lantaran minibus Elf yang membawa rombongan santri itu hendak menghindari mobil yang mengerem mendadak di depannya.
"Karena menghindari mobil di depannya, kemudian banting setir ke kiri sehingga menabrak pembatas jalan," ujar Lingga.
Di dalam mobil tersebut terdapat 25 orang yang terdiri dari sejumlah santri beserta guru. Dilaporkan empat orang tewas, 11 orang luka-luka dan selebihnya mengalami luka ringan.
Pantauan detikJateng di RSUD Ungaran, Jumat (18/10/2023) tampak para santri yang selamat maupun luka ringan telah pulang menuju ponpes pukul 19.10 WIB. Sementara jenazah santri masih dalam proses penanganan di ruang jenazah.
Jenazah Santri Disalatkan di Jogja
Humas Bin Baz, Sumarji mengatakan, salah satu jenazah santri dari Grobogan telah dibawa menuju kediamannya siang tadi. Sementara tiga jenazah lainnya akan dibawa menuju ponpes malam nanti dengan dikawal patwal.
"Yang dari Kalimantan, Bekasi, dan Sumbawa ini akan langsung perjalanan ke Jogja dan nanti akan disalatkan di sana," kata Sumarji kepada detikJateng di RSUD Ungaran, Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
"Dua jenazah akan dimakamkan di Jogja yang dari Kalimantan dan Bekasi, yang dari Sumbawa akan diterbangkan dari Jogja," lanju Sumarji.
Ia mengatakan, masih ada empat santri yang dirawat di RSUD Ungaran dan menunggu informasi lebih lanjut dari pihak rumah sakit. Sumarji pun sempat menemui sopir minibus Elf yang membawa rombongan santri tersebut di Polsek setempat.
"Sementara sopirnya syok, masih di Polsek karena kondisinya masih syok. Tadi sudah kita temui dan memang anaknya psikologisnya masih syok, perlu terapi," ucap Sumarji.
Artikel ini telah tayang di detikJateng
(yum/yum)
