World Menopause Day: Kenali Gejala dan Risiko Menopause pada Wanita

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan seorang perempuan ketika menstruasi berhenti secara permanen. Fase ini terjadi ketika seorang perempuan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

Dari National Health Service (NHS), biasanya menopause dialami oleh perempuan di usia 45-55 tahun, meskipun setiap individu dapat mengalaminya pada usia yang berbeda. Di Indonesia, rata-rata perempuan mengalami menopause setelah usia 50 tahun.

Gejala Menopause

Perubahan hormon yang drastis selama menopause dapat menyebabkan berbagai gejala, baik fisik maupun psikologis. Dirangkum dari akun TikTok dokter spesialis obgyn, dr. Amira, beberapa gejala umum yang sering dialami oleh perempuan dalam fase ini meliputi:

1. Menstruasi Tidak Teratur
Sebelum benar-benar berhenti, siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Kadang lebih pendek, kadang lebih panjang.

2. Hot Flashes
Sensasi panas tiba-tiba pada tubuh, terutama di malam hari, disertai keringat dingin.

3. Gangguan Tidur
Insomnia atau sering terbangun di malam hari adalah gejala umum akibat perubahan hormon.

4. Perubahan Mood
Gangguan mood, seperti mudah marah atau cemas, sering dialami karena menurunnya kadar estrogen.

5. Kenaikan Berat Badan
Metabolisme tubuh melambat, membuat perempuan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan.

6. Rambut Rontok dan Kering
Rambut bisa menjadi lebih tipis dan mudah rontok.

7. Kekeringan Vagina
Menurunnya kadar estrogen menyebabkan kekeringan pada vagina, yang bisa membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman.

8. Sering Buang Air Kecil
Kelemahan otot kandung kemih bisa menyebabkan keinginan buang air kecil yang lebih sering atau sulit dikendalikan.

9. Nyeri Sendi dan Tulang
Penurunan kepadatan tulang menyebabkan nyeri pada sendi dan tulang, serta meningkatkan risiko osteoporosis.

Manfaat dan Risiko Menopause

Meski menopause sering kali disertai berbagai gejala yang tidak nyaman, ada beberapa manfaat yang mungkin dirasakan oleh perempuan. Salah satunya adalah berhentinya menstruasi, yang berarti tidak perlu lagi merasakan ketidaknyamanan selama haid, seperti kram perut atau perubahan suasana hati.

Namun, menopause juga membawa beberapa risiko kesehatan. Seperti yang dilansir dari laman Australasian Menopause Society, penurunan estrogen dapat meningkatkan risiko osteoporosis, yaitu pengeroposan tulang, serta masalah kesehatan jantung. Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang mengalami menopause untuk menjaga kesehatan tulang dan jantung melalui gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter.

Apa Itu World Menopause Day?

World Menopause Day atau Hari Menopause Sedunia diperingati setiap tahun pada 18 Oktober, sesuai dengan informasi dari National Today. Peringatan ini ditetapkan pada tahun 1984 oleh World Health Organization (WHO) dan International Menopause Society (IMS) untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi yang mempengaruhi perempuan seiring bertambahnya usia.

Tujuan Peringatan World Menopause Day

Dari laman Internasional Menopause Society, tujuan dari peringatan ini meliputi:

1. Meningkatkan Kesadaran
Mengedukasi perempuan dan masyarakat luas tentang apa itu menopause, gejalanya, serta cara mengelola perubahan yang terjadi.

2. Mendorong Kesehatan
Mengingatkan perempuan untuk lebih memperhatikan kesehatan mereka, terutama dalam hal pencegahan risiko osteoporosis, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan menopause.

3. Dukungan Emosional
Menyediakan dukungan emosional dan psikologis bagi perempuan yang mengalami perubahan drastis selama menopause.

Menopause adalah bagian alami dari hidup seorang perempuan. Meski menghadirkan berbagai tantangan, dengan pemahaman yang baik serta dukungan yang tepat, perempuan dapat melewati fase ini dengan lebih mudah dan tetap menjaga kualitas hidup mereka.