1 Nelayan Korban Terjatuh di Jembatan Tegalbuleud Ditemukan Tewas

Kabupaten Sukabumi

1 Nelayan Korban Terjatuh di Jembatan Tegalbuleud Ditemukan Tewas

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 17 Okt 2024 11:44 WIB
Petugas mengevakuasi jasad nelayan korban terjatuh di jembatan besi eks perusahaan tambang PT SBP, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi,
Petugas mengevakuasi jasad nelayan korban terjatuh di jembatan besi eks perusahaan tambang PT SBP, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, (Foto: Istimewa )
Sukabumi -

Satu dari tiga nelayan yang hilang usai terjatuh akibat hempasan gelombang di Jembatan Besi eks perusahaan tambang PT SBP, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, ditemukan tewas di Pantai Cikole, Desa Wangunjaya, Kecamatan Argabinta, Kabupaten Cianjur, Kamis (17/10/2024).

Diketahui korban bernama Rahmat, warga Kampung Babakan Panjang, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Korban dilaporkan hilang sejak Rabu (16/10/2024).

"Proses pencarian yang melibatkan tim gabungan, termasuk Polairud Polres Sukabumi, Basarnas, BPBD, dan nelayan setempat, membuahkan hasil pada Kamis pagi (17/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah ditemukan oleh masyarakat nelayan yang sedang berada di sekitar Pantai Cikole," kata AKP Tenda Sukendar, Kasat Polairud Polres Sukabumi, Kamis (17/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan, tim gabungan segera mengevakuasi jenazah korban. Pada saat kejadian, Rahmat bersama sejumlah nelayan lain berada di dermaga untuk menangkap ikan. Namun, ombak besar tiba-tiba menghantam dermaga yang kondisinya memang sudah rusak.

"Saat kejadian, tiga nelayan dilaporkan jatuh ke laut, dan Rahmat adalah salah satunya. Hingga akhirnya, upaya pencarian yang dilakukan sejak kemarin baru membuahkan hasil pagi tadi," lanjut AKP Tenda.

ADVERTISEMENT

Cuaca buruk dengan gelombang laut setinggi 3-5 meter sempat menjadi kendala dalam proses pencarian dan evakuasi. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemilik kapal besar di Pelabuhanratu, namun ombak tinggi terus menjadi hambatan utama," tutupnya.

(sya/iqk)


Hide Ads