Pemprov Jabar Gandeng Prefektur Shizuoka untuk Mitigasi Bencana

Pemprov Jabar Gandeng Prefektur Shizuoka untuk Mitigasi Bencana

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 16 Okt 2024 12:27 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman saat berkunjung ke Shizuoka, Jepang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman saat berkunjung ke Shizuoka, Jepang. (Foto: Istimewa/dok Pemprov)
Bandung -

Pusat Pencegahan Gempa Bumi di Shizuoka, Jepang menjadi rujukan Pemprov Jabar untuk mitigasi bencana. Dalam kunjungan langsung Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman ke negeri Sakura itu, Pemprov Jabar mempelajari dan akan mengadopsi strategi mitigasi bencana yang diterapkan di Prefektur Shizuoka.

Sekedar diketahui, Shizouka dikenal sebagai salah satu daerah paling rawan bencana gempa bumi di Jepang. Namun juga menjadi daerah siap menghadapi bencana gempa bumi tersebut. Herman mengapresiasi fasilitas edukasi yang disiapkan oleh Pemerintah setempat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana.

"Di Pusat Pencegahan Gempa Bumi Shizuoka ini, kami mendapat gambaran yang komprehensif tentang bagaimana Prefektur Shizuoka menjawab tantangan bencana gempa bumi. Mulai dari pemahaman tentang penyebab dan mekanisme bencana hingga langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Edukasi dan simulasi yang diberikan disini merupakan salah satu kunci kesuksesan Shizuoka dalam memitigasi dan meminimalkan dampak bencana," ujar Herman di Jepang, Rabu (16/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan tersebut juga menjadi catatan penting untuk mempelajari tiga prinsip utama mitigasi bencana yang diterapkan di Prefektur Shizuoka. Pertama yakni mengenali gempa bumi. Masyarakat diajarkan untuk memahami apa itu gempa bumi dan bagaimana dampaknya.

Lalu berkaitan dengan persiapan, masyarakat dilatih untuk mempersiapkan diri. Persiapan itu baik dilakukan secara individu maupun dalam komunitas, guna mengurangi risiko. Lalu prinsip terakhir yakni tindakan saat bencana. Ketika bencana terjadi, harus ada langkah-langkah tepat untuk mengurangi dampak dan korban.

ADVERTISEMENT

Setelah mengunjungi Pusat Pencegahan Gempa Bumi, rombongan melanjutkan kunjungan resmi ke Kantor Prefektur Shizuoka untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah setempat. Hal ini berkaitan dengan memperkuat komitmen kerja sama dalam bidang mitigasi bencana.

Di Kantor Prefektur Shizuoka, Herman dan tim dari Jawa Barat diterima oleh Asisten Direktur Divisi Strategis Manajemen Krisis, Tamura Chiyo dan Asisten Direktur Prefektur Shizuoka, Suzuki Yumi. Diskusi ini berfokus pada penguatan kolaborasi dalam mitigasi bencana antara kedua wilayah.

"Kita dapat belajar banyak dari Prefektur Shizuoka, terutama tentang bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai komponen daerah menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana. Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama," tutur Herman.

Pada kesempatan tersebut, Suzuki Yumi juga memberikan penjelasan singkat terkait mitigasi gempa di Shizuoka. Teknologi yang ada di Jepang, harapannya dapat dibagikan dan diaplikasikan di Jabar.

"Prefektur Shizuoka memiliki teknologi informasi yang mumpuni terkait mitigasi bencana dan kami berharap dapat membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat Jawa Barat, sehingga mereka bisa lebih tanggap dan waspada terhadap bencana," ujarnya.

Sementara itu, Plh Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan yang juga hadir dalam pertemuan ini, menyampaikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari Shizuoka sangat relevan untuk diterapkan di Jawa Barat.

"Potensi bencana di Jawa Barat mirip dengan Shizuoka dan kami bisa mengadopsi banyak dari strategi kesiapsiagaan yang mereka terapkan di sini. Kami akan mendorong kesadaran masyarakat untuk selalu siap dan waspada terhadap ancaman bencana," ujar Anne.

Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, Herman menegaskan bahwa kerja sama antara Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka akan difokuskan juga pada mitigasi bencana. Terutama melalui edukasi masyarakat dan pengembangan teknologi informasi terkait kebencanaan.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya hubungan strategis antara Pemda Provinsi Jabar dan Prefektur Shizuoka yang selama ini terjalin melalui program sister province. Kolaborasi yang melibatkan aspek pendidikan, teknologi, dan mitigasi bencana ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah terjalin selama tujuh tahun.

"Kami berkomitmen untuk membawa pengalaman dari Shizuoka ke Jawa Barat guna meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Ini adalah langkah strategis yang akan membawa manfaat besar bagi kedua wilayah," tutur Herman.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads