Apa Iya Konsumsi Nanas Bisa Sebabkan Keguguran?

Kholida Qothrunnada - detikJabar
Kamis, 17 Okt 2024 06:00 WIB
Ilustrasi nanas. Foto: Getty Images/iStockphoto/ASMR
Bandung -

Banyak yang menyebut nanas sebagai buah yang bisa menyebabkan keguguran atau persalinan. Katanya, enzim bromelain dan sifat asam nanas itulah yang jadi penyebabnya. Namun, kabar soal nanas bisa gugurkan kehamilan itu tidak benar ya detikers.

Mengutip dari detikHealth, Rabu (16/10/2024), menurut Neha A Deshpande MD, seorang dokter kandungan dan ginekologi bersertifikat dari Princeton Medical Group membantah cerita soal nanas yang bisa sebabkan keguguran.

"Ada mitos tentang buah tropis ini (nanas) yang menyebutkan bahwa buah ini bisa menyebabkan keguguran atau persalinan, tetapi itu tidak benar," kata Dr. Deshpande, dikutip dari laman Parents.

Ibu Hamil Konsumsi Nanas?

Ibu hamil boleh makan nanas. Nanas aman dikonsumsi selama kehamilan asalkan dalam jumlah sedang. Menurut Deshpande, nanas justru punya beberapa manfaat jika dimakan dalam jumlah sedang. Pasalnya, nanas kaya akan vitamin, antioksidan, serta serat yang mendukung kehamilan yang sehat.

Tidak ada bukti kuat yang mendukung mengenai mitos yang beredar dari cerita nenek-nenek yang mengatakan bahwa, nanas dapat menyebabkan kontraksi atau persalinan.
Mitos tersebut dari fakta bahwa nanas mengandung bromelain (sekumpulan enzim protease yang berfungsi mencerna protein).

"Enzim pencernaan tersebut sebenarnya telah dikaitkan dengan keguguran. Tetapi hanya jika kamu mengkonsumsinya dalam jumlah besar," kata Dr. Deshpande.

Dalam hal ini, tablet bromelain tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan. Karena itu bisa memecah protein dalam tubuh dan menyebabkan pendarahan abnormal.

Meskipun bromelain ditemukan di bagian tengah nanas, faktanya sangat sedikit di dalam daging nanas yang kita makan. Jumlah bromelain dalam satu porsi nanas mungkin tidak akan mempengaruhi kehamilan Anda.

Penelitian tahun 2012 oleh Rajendra Pavan, dkk, yang dimuat Biotechnology Research International, telah menemukan bahwa bromelain (utamanya ditemukan di batang dan inti nanas), yang tidak kita makan.

Untuk menimbulkan efek samping selama kehamilan, nanas perlu dikonsumsi dalam dosis yang sangat tinggi.

Artinya, jika dalam porsi normal nanas tidak akan memberikan efek apa pun. Hal ini berlaku, karena kita hanya memakan daging nanas (yang punya kadar enzim yang relatif rendah).

Tinggi Gula

Ibu hamil bisa menikmati nanas dengan aman asalkan tidak berlebihan.

Tapi, beberapa orang mungkin ingin menghindari nanas karena hubungannya dengan refluks asam, serta kandungan gula yang tinggi. Hal tersebut bisa berdampak negatif, pada mereka yang terkena diabetes gestasional.

"Nanas adalah salah satu buah yang paling manis dan mengandung lebih banyak gula, jadi sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang untuk menghindari diabetes gestasional dan penambahan berat badan yang berlebihan," jelas Dr. Deshpande.

Ia menambahkan, pasien dengan kondisi diabetes yang sudah ada juga sebaiknya menghindari nanas (atau berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengkonsumsinya secara teratur).
Efek Makan Nanas Bagi Ibu Hamil
Makan dalam jumlah banyak nanas bisa memiliki efek yang tidak nyaman bagi ibu hamil. Terlebih, bagi mereka yang memiliki perut sensitif.

Nanas termasuk buah yang bersifat asam, dan bisa memperburuk nyeri ulu hati saat hamil untuk sebagian orang.

Asam dalam nanas bisa menyebabkan mulas atau refluks. Apabila kamu menyadari bahwa nanas memicu nyeri ulu hati atau refluks asam lambung, kamu bisa mempertimbangkan untuk membatasi jumlah untuk dikonsumsi.

Ibu hamil dengan kondisi tertentu juga dapat mencoba memakan nanas dengan makanan lain. Selain itu, orang harus menghindari makan nanas kalau mereka alergi.

Gejala alergi makanan akan muncul segera setelah memakan nanas. Orang dengan alergi lateks bisa lebih mungkin menderita alergi nanas.

Berikut adalah efek dari gejala makan nanas yang mungkin meliputi:

  • Gatal atau bengkak pada bibir, tenggorokan, dan lidah
  • Ruam kulit
  • Pilek
  • Sakit perut, mual, atau diare
  • Pusing
  • Batuk atau mengi

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(khq/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork