'Ornamen' Baru di Trotoar Jalan Tamansari untuk Cegah Parkir Liar

'Ornamen' Baru di Trotoar Jalan Tamansari untuk Cegah Parkir Liar

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 14 Okt 2024 16:15 WIB
Besi pembatas di kawasan Tamansari Bandung.
Besi pembatas di kawasan Tamansari Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Besi-besi pembatas antara jalan dan trotoar dipasang di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Besi pembatas ini dipasang agar tidak ada kendaraan parkir sembarangan.

Seperti diketahui, jika kunjungan wisatawan ke Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung membludak, kendaraan para wisatawan kerap 'menginvasi' trotoar sebagai tempat parkir.

Tak hanya kendaraan roda dua, kendaraan roda empat juga kerap melakukan parkir liar di atas trotoar tersebut. Parkir liar itu kerap muncul dikala hari libur atau saat libur panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar, Senin (14/10/2024) besi pembatas itu dipasang tepat di depan Bandung Zoo. Besi yang dipasang hanya di sebagian trotoar dan tidak dilakukan disepanjang Jalan Tamansari.

Tak hanya itu, trotoar disebelah Kampus ITB yang kerap dijadikan sebagai tempat parkir liar belum dipasang besi pembatas. Dengan demikian trotoar disamping Kampus ITB masih berpotensi sebagai lahan parkir liar.

ADVERTISEMENT

Pemasangan besi pembatas ini dinilai positif oleh Jajang, seorang pejalan kaki yang melintas di jalan itu. Jajang menilai jika pemasangan besi pembatas itu harus dilakukan disepanjang jalan tersebut dan juga di trotoar yang ada disamping Kampus ITB.

"Ini masih seikit, belum banyak, apalagi kalau lihat yang disebrang (sebelah Kampus ITB), itukan suka banyak mobil yang terparkir di sana," kata Jajang.

"Dengan ada besi pembatas ini, hak pejalan kaki masih terjaga saat berjalan di trotoar ini, tapi tolong jumlahnya ditambah," sambungnya.

Jajang menjelaskan, mengapa besinya harus ditambah, selain kendaraan tidak bisa parkir liar lagi, hal tersebut memberikan edukasi kepada warga agar tertib berlalu lintas.

"Bagus agar tertib! Kalau bisa di jalan-jalan lainnya, supaya tidak mengganggu," harap Jajang.

Pejalan kaki lainnya, Maulana mengatakan, trotoar samping Kampus ITB juga penting dipasang besi pembatas agar tidak banyak mobil yang melakukan parkir liar.

"Udah mah mengganggu pejalan kaki, pas mobil keluar masuk arus lalu lintas jadi terganggu, kan seharusnya tidak ada hal-hal seperti itu," ujar Maulana.

Maulana juga mengaku heran, disepanjang jalan itu sudah ada rambu dilarang parkir, terus spanduk yang dipasang Dishub Kota Bandung untuk tidak parkir di area terlarang, namun hal tersebut terus berulang.

"Ya heran saja kepada pengunjung yang nggak bisa membedakan tempat parkir yang diperbolehkan dan mana tempat parkir yang dilarang digunakan," ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Perencanaan Deainase dan Trotoar Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Melky Koswara mengatakan, besi pembatas itu fungsinya seperti bolar, namun bentuknya berbeda dari bolar yang sebelumnya sudah ada di Kota Bandung.

"Kalau dibilang ini kan pembatas jalan, yang sebetulnya itu juga bolar namanya. Cuma bolarnya bolar besi," kata Melky dihubungi detikJabar.

Melky menyebut, bola ini berfungsi sebagai pengaman pejalan kaki. Khusus di Jalan Tamansari bolar yang dipasang bentuknya besi melengkung sekaligus berfungsi untuk mencegah parkir liar.

"Jadi selain untuk pengamanan pejalan kaki gitu. Di situ kan cenderung lalu lintasnya cepat juga, lalu untuk pembatas parkir juga gitu. Karena kan banyak penyalahgunaan trotoar dipakai parkir. Apalagi kalau weekend ya," tuturnya.

Lalu, mengapa bolar ini hanya dipasang di depan Kebun Binatang saja sedangkan di samping Kampus ITB tidak dipasang? Melky mengatakan, pemasangan bolar di lokasi itu merupakan uji coba.

"Bolar model gini baru pertamakali dipasang di Bandung. Ini baru ujicoba," kata Melky.

Melky menyebut, bolar yang dipasang di trotoar yang ada di depan kebun binatang, memiliki panjang 140 meter.

"Panjang sekitar 140 meter, anggaran sekitar Rp 140 juta. Tak hanya bolar, kita juga pasang tujuh kursi taman bahan besi dan lima kursi taman bahan resin di lokasi tersebut," ungkapnya.

Karena bolar ini berbahan baku besi dan rawan terjadi pencurian dan ingin mengetahui ketahanan dari bolar itu, Melky sebut bolar-bolar yang dipasang bakal terus dipantau perawatanya.

Disinggung apakah bolar itu akan dipasang di titik lainnya, Melky menyebut akan melihat dulu hasil uji coba pemasangan bolar dititik itu.

"Sebetulnya kan awalnya ini kita uji coba dulu nih responsnya seperti apa, dengan adanya masukan, ini langah awal jadi dengan anggaran yang ada kita pasang yang di depan kebun binatangnya, ke depannya insya Allah dianggarkan lagi," pungkasnya.




(wip/mso)


Hide Ads