Warga Kampung Ciburial, Desa Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, digemparkan oleh fenomena aneh. Sebuah toren air berkapasitas 500 liter di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kholasoh tiba-tiba terisi penuh secara misterius.
Fenomena yang terjadi sejak 10 hari lalu ini membuat banyak orang penasaran dan menjadi perbincangan hangat. Tidak hanya di kalangan masyarakat, sejumlah unggahan video kemunculan air tersebut di berbagai platform media sosial juga menjadi viral.
"Airnya muncul tiba-tiba. Berawal di malam saat ada pengajian, toren yang berada di bawah masjid tiba-tiba penuh, bahkan air sampai melimpah. Toren air itu menggunakan sistem otomatis, jadi kalau penuh biasanya mati sendiri. Nah, ini enggak, terus saja air mengisi toren," kata Dudu (50), warga setempat, kepada detikJabar pada Sabtu (12/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa munculnya air itu dikatakan Dudu terjadi sekitar 10 hari yang lalu, tepatnya pada 1 silih mulud dalam penanggalan Islam. Pihak pesantren bahkan sudah mengecek mesin pompa, namun tidak ada tanda-tanda kerusakan.
"Semuanya, termasuk sistem otomatis air, juga sudah dicek, tetapi tidak menunjukkan kerusakan," ujar Dudu.
Anehnya, air tersebut muncul hanya pada waktu-waktu tertentu yang tidak bisa diprediksi. Bahkan, ada yang menunggu satu hari satu malam, tetapi air itu tidak kunjung muncul. Waktu munculnya air pun tidak tentu.
"Air tersebut kerap muncul tanpa bisa diprediksi. Terkadang pada pagi, kadang malam, dengan durasi aliran yang berbeda-beda. Kadang cuma setengah jam, kadang sampai enam jam. Sudah dicoba dimatikan paralon, bahkan diputus dari sumber airnya, tapi tetap saja air terus muncul melimpah ke dalam toren," tambahnya.
Dilihat detikJabar, air yang dimanfaatkan warga itu berasal dari mata air atau sumur yang berada di aula pondok. Air itu dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mencuci, mandi hingga berwudu.
Dalam video yang viral, air terlihat berwarna hitam menurut sejumlah warga pesantren hal itu karena pantulan lumut yang menempel pada dinding toren. Air yng keluar sendiri terlihat jernih dan tidak berbau.
Peristiwa munculnya air mistrius terakhir terjadi pada Jumat (11/10) malam. Saat itu, ratusan orang yang tengah mengikuti maulid dihebohkan dengan suara curahan air yang tiba-tiba dari arah toren.
"Ketika maulidan, saat ceramah tablig, tiba-tiba para mustami (pendengar) yang sedang duduk mendengarkan ceramah berhamburan lari. Ternyata mereka semua memburu air itu, ada sekitar 500 orang lebih," kata Dudu.
"Mereka membawa botol bekas minuman mineral dan ramai-ramai membawa wadah air untuk mengambil air tersebut. Sekitar pukul 23.00 WIB, air keluar dengan durasi 30 menit dan peristiwa itu disaksikan oleh sekitar 500 orang yang hadir di acara maulid," sambungnya.
Sayangnya saat detikJabar di lokasi dan menunggu, air misterius itu tidak kunjung muncul. Hal itu juga diceritakan Camat Cimanggu Dusep Sadeli mengaku sudah mengecek kabar tersebut pada Kamis (10/10), tetapi sayangnya saat itu air tidak terlihat mengalir masuk ke dalam toren.
"Saya sudah mengecek bersama muspika semua, tetapi air saat itu tidak terlihat mengalir ke dalam toren. Kalau keterangan dari pengelola ponpes dan warga, memang benar ada. Namun, saat saya ke sana, tidak terlihat," kata Dusep.
Dusep menambahkan bahwa pengakuan warga memang benar adanya, namun pihaknya sekali lagi menegaskan tidak melihat langsung saat air mengalir ke dalam toren.
"Waktu itu iya (paralon diputus), tetapi saya tidak melihat langsung saat air itu masuk ke toren," pungkasnya.
(sya/dir)