Karya seni tidak selalu mudah dikenali sebagai sesuatu yang bernilai, bahkan ada beberapa yang terlihat seperti barang biasa hingga berakhir di tempat sampah. Inilah yang terjadi di sebuah museum di Belanda, ketika seorang teknisi lift tanpa sengaja membuang karya seni yang ia kira sampah.
Dilansir detikTravel, menurut laporan dari CNN pada Kamis (10/10/2024), karya seni tersebut adalah milik seniman Prancis, Alexandre Lavet, berjudul "All the good times we spent together" (Semua saat indah yang kita habiskan bersama). Karya ini menyerupai dua kaleng bir kosong, yang sekilas memang tampak seperti sampah biasa.
"Tetapi jika dilihat lebih dekat, karya ini sebenarnya dilukis dengan tangan yang cermat dengan cat akrilik, dengan setiap detail yang ditiru dengan susah payah," demikian pernyataan dari Museum LAM awal bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi sang seniman, kaleng-kaleng tersebut melambangkan kenangan berharga yang dibagikan kepada teman-teman tercinta," keterangan museum tersebut, yang berbasis di Kota Lisse, sekitar 30 kilometer dari Amsterdam.
"Meskipun malam hari yang dihabiskan untuk menikmati minuman mungkin tampak sepele secara umum, namun pada akhirnya hal tersebut mewujudkan momen-momen hubungan yang berharga," keterangan pengelola museum.
Kesalahan teknisi lift, yang merupakan pekerja tetap museum, bisa dipahami. Karya seni ini ditempatkan di sudut lift kaca, sehingga tampak seolah-olah ditinggalkan oleh pekerja konstruksi. Penempatan ini adalah bagian dari strategi museum dalam menampilkan karya seni di lokasi-lokasi yang tidak biasa.
"Tema koleksi kami adalah makanan dan konsumsi," kata Sietske van Zanten, direktur museum, dalam pernyataan tanggal 1 Oktober, yang tidak menyebutkan secara pasti kapan kecelakaan itu terjadi.
"Karya seni kami mendorong pengunjung untuk melihat benda-benda sehari-hari dengan cara pandang yang baru. Dengan memajang karya seni di tempat-tempat yang tidak terduga, kami memperkuat pengalaman ini dan membuat pengunjung tetap waspada," ujar dia.
Museum menggarisbawahi bahwa mereka "tidak memiliki niat buruk" terhadap teknisi tersebut.
"Dia hanya melakukan pekerjaannya dengan itikad baik. Di satu sisi, ini adalah bukti keefektifan seni Alexandre Lavet," kata van Zanten.
Kaleng-kaleng tersebut kemudian ditemukan kembali dari sebuah kantong sampah, dengan kondisi yang masih utuh. Kaleng-kaleng itu dibersihkan dan kemudian dipajang di atas alas tradisional di pintu masuk museum.
Kasus karya seni modern yang disalahpahami bukanlah hal baru. Tahun lalu, sebuah karya seni berupa pisang yang ditempelkan di dinding dimakan oleh seorang pengunjung di galeri seni Seoul, Korea Selatan. Pisang tersebut merupakan karya seniman Italia Maurizio Cattelan berjudul "Comedian," yang terjual seharga USD 120.000 di Art Basel Miami Beach pada Desember 2019.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini.