Seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA di Karawang sudah berusaha mencari uang sendiri. Ia menjadi penjual es teh di kawasan Rengasdengklok, Karawang.
Namun, alih-alih untung dari hasil jualan, ia justru 'buntung'. Itu lantaran uang hasil jualannya dipalak alias diminta oleh orang dewasa yang menghampirinya.
Video pemalakan terhadap remaja penjual es teh ini pun viral di media sosial. Narasi yang beredar, sang pria dewasa mengatasnamakan orang dewasa saat memalak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Rengasdengklok AKP Edi Karyadi membenarkan adanya pemerasan terhadap pedagang tersebut. Dugaan pemerasan itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu
"Iya ada (peristiwa dugaan pemerasan), sebenarnya itu terjadi hari Minggu 29 September 2024 sekira pukul 19.30, memang peristiwa sudah lama, tapi baru viral," kata Edi saat dihubungi detikJabar, Kamis (10/10/2024).
Edi menuturkan, korban diketahui bernama Rizik Alfarizie (15), pedagang es teh hijau yang masih sekolah di bangku SMA yang dipalak oleh pemuda sebesar Rp30 ribu.
"Menurut keterangan korban, dirinya tidak mengetahui identitas pelaku, pelaku datang menghampiri dan langsung meminta uang sebesar Rp30 ribu," kata dia.
Bahkan, pelaku juga mengaku dirinya mengatasnamakan anggota Karang Taruna, "Pada saat meminta uang, pelaku juga mengatasnamakan Karang Taruna, karena korban merasa takut, jadi korban memberikan uang yang dia minta sebesar Rp30 ribu," imbuhnya.
Mengenai upaya hukum, polisi juga tengah memproses dengan meminta keterangan dari warga setempat dan aparat desa untuk mempermudah mendapatkan identitas pelaku.
"Kami telah melakukan upaya penyelidikan, dengan meminta keterangan warga dan aparat desa, setelah digali informasi ternyata terduga pelaku bukan anggota karang taruna, dan warga setempat juga tidak mengenali pelaku," ungkap Edi.
Baca juga: Devara cs Divonis Penjara Seumur Hidup! |
Kini pihaknya juga tengah mencari terduga pelaku pemerasan tersebut, untuk mencegah hal serupa dilakukan kepada pedagang lain.
"Ini sedang kami cari, apalagi pelaku beraksi dengan modus mengatasnamakan karang taruna, jangan sampai pelaku melakukan hal yang sama pada pedagang atau warga yang lain, sehingga menganggu keamanan dan ketertiban diwilayah Rengasdengklok," pungkasnya.
(orb/orb)